Oleh : Muhammad Yusrizal
Terbang,
melayang dan terinjak-injak oleh roda-roda kenderaan yang sedang berlalu
lalang,
Orang
tidak akan pernah tahu dan tidak ingin ambil
tahu sosok kecil yang tiada nilainya sama sekali...
Bagi
mereka tiada gunanya mengambilnya bahkan melihatnya sekalipun..
Itu
tidak lebih dari seonggok sampah yang hanya menimbulkan lecet bagi
tunggangannya
Hanya
orang bodoh yang mau mencoba memperhatikannya..
Hanya
orang gila yang mau mencoba menyentuhnya
Batu
itu menangis terisak-isak
Membayangkan
kepasrahan dan putus asa
Akan
tetapi takdir berkata lain
Seorang
bodoh telah mengambilnya,,
Batu
itu meneteskan air mata
Haru
karena masih ada insan yang mau menyentuhnya,,
Dengan
semangad yang kuat dan tidak menyerah,,
Si
bodoh memoles batu itu dengan keterampilannya
Si
batu seakan berubah menjadi permata
Memancarkan
cahayanya begitu terang dan menyilaukan
Semua
mata berusaha menatapnya
Semua
tangan berupaya menyentuhnya
Si
bodoh seakan menjelma sebagai pangeran
Membuat
seluruh mata terpukau
Akan
pesona yang di pancarkan dari hasil karyanya
Tercengang
seakan tidak percaya
Semua
tingkah mendekat, mengaku sebagai sahabatnya
Raut
penyesalan sangat tampak dari wajah mereka
Mengapa
tidak saya
Seandainya
saya mengambilnya
Saya
pasti lebih baik dan pantas dari dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar