Sobat Sobat SenjuJasrizal.blogspot.com yang baik hati,,, TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG INI... mohon maaf atas segala kekurangan, mudah-mudahan bermanfaat dan dapat sobat2ku mengambil hikmah didalamnya....^_^

Selasa, 12 Februari 2013

Senjata Nuklir Rusia dan Ekspansi Barat


Sekjen Dewan Keamanan Nasional Rusia, Nikolai Patrushev berbicara tentang pentingnya senjata nuklir dalam program strategis negara itu. Dia mengatakan, "Melestarikan kekuatan militer nuklir termasuk prioritas untuk menjamin keamanan Rusia."

Patrushev pada hari Selasa (18/12) tahun lalu memberikan pandangannya tentang sejumlah isu keamanan nasional, termasuk pentingnya melestarikan persenjataan nuklir Rusia melawan musuh-musuh potensial. Dia mengomentari bagaimana peran senjata atom dalam perimbangan global yang melebihi peran politik dan konsekuensi dari intervensi nuklir terbatas bahkan bisa menciptakan bencana
serius.

Oleh karena itu, persenjataan nuklir terus berfungsi sebagai alat pencegah yang efektif terhadap setiap kemungkinan perang besar-besaran, tegas Patrushev kepada harian Komsomolskaya Pravda.

Pada kesempatan itu, Patrushev berbicara blak-blakan tentang sifat dan sumber ancaman terhadap keamanan Rusia, dan tantangan-tantangan yang berarti bagi negara. Dia menegaskan, "Kami memahami bahwa senjata nuklir milik kekuatan-kekuatan besar Barat ditujukan untuk Rusia. Dalam kondisi ini dan di saat kemampuan pasukan konvensional Rusia tidak cukup, maka pelestarian potensi nuklir harus menjadi tugas prioritas."

Seraya mengesampingkan kemungkinan perlucutan penuh senjata nuklir Rusia, Patrushev menjelaskan bahwa generasi baru dari sistem senjata, termasuk rudal balistik akan mengubah kalkulasi nuklir. Dia menggarisbawahi bahwa kemajuan teknologi telah mengubah wajah perang.

Para pejabat tinggi militer Rusia juga menegaskan peningkatan arsenal nuklir sebagai pilar utama pertahanan negara. Sejalan dengan itu, Rusia mulai memperluas program senjata nuklir dan memproduksi kapal selam yang mampu membawa dan meluncurkan rudal-rudal balistik antar-benua.

Langkah-langkah tersebut diambil untuk memperkuat sistem pertahanan Rusia dalam menghadapi ekspansi Barat, terutama Amerika Serikat.

Sejak Rusia dipimpin oleh Vladimir Putin, negara itu telah melakukan banyak upaya untuk menghidupkan kembali kekuatan militernya dan meningkatkan kemampuan mereka. Namun, tantangan yang dihadapi Rusia dari Barat tidak terbatas pada bidang teknologi militer.

Rusia juga menghadapi protes massal yang diikuti pemilu parlemen Desember lalu dan pemilihan presiden pada Maret tahun ini. Ribuan demonstran turun ke jalan untuk memprotes kecurangan pemilu. Beberapa anggota oposisi dan kelompok-kelompok radikal berusaha untuk menggunakan gerakan jalanan sebagai kesempatan untuk "memprovokasi gangguan massal."

Menghadapi tantangan tersebut, pemerintah Rusia menghentikan kegiatan sejumlah organisasi lokal dan asing, beberapa di antaranya langsung dibiayai oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Pada bulan September, misalnya, para pejabat Moskow menginformasikan USAID bahwa layanan mereka tidak lagi diperlukan. Menurut Kementerian Luar Negeri, USAID berusaha untuk memanipulasi atmosfir politik di dalam negeri. 

sumber: http://indonesian.irib.ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar