Sobat Sobat SenjuJasrizal.blogspot.com yang baik hati,,, TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG INI... mohon maaf atas segala kekurangan, mudah-mudahan bermanfaat dan dapat sobat2ku mengambil hikmah didalamnya....^_^

Rabu, 30 Mei 2012


Naruto Chapter 588 "Demi menyandang nama kage..."

Naruto Chapter 588 | Download Naruto Chapter 588 Bahasa Indonesia, dari Naruto Chapter terbaru ini yang berjudul "Demi Menyandang Nama Kage" untuk yang suka menonton Naruto Manga Chapter 588 bisa langsung ke View Online Naruto Manga Chapter 588 atau kunjungi Naruto Chapter 589 sekarang!!

Rabu, 23 Mei 2012

Hidup Dalam Bayang-Bayang Politik


Oleh  : Muhammad Yusrizal 

Kehidupan adalah sebuah aturan
Membayangi manusia dalam setiap langkah
Mengatur tata cara dalam setiap kegiatan
Memberi hukuman dalam setiap kesalahan
Kehidupan juga merupakan cinta
Menyayangi manusia ketika sedang butuh belaian
Membantu tanpa pamrih ketika membutuhkan pertolongan
Menghapus air mata ketika kesedihan melanda
Kehidupan ibarat roda dalam sebuah kenderaan
Akan tetap diam ditempat jika ia tidak berusaha berjalan
Akan tetap dia terinjak dibawah jika ia tidak berputar ke atas
Akan tetap menginjak lobang jika ia tidak mencari jalan yang mulus
Terkadang ia dibawah hanya untuk sesaat dan berputar ke atas lagi
Atau ia lama dibawah dan terus dibawah karena

Selasa, 22 Mei 2012


Pengguna Internet China Bisa Memberi Komentar Lagi
BBC Indonesia
Banyak yang membahas upaya pemerintah dalam mencegah kabar burung.
Ratusan juta pengguna internet di Cina hari ini bisa kembali menggunakan layanan dua mikroblog terbesar di Cina setelah sempat ditutup selama tiga hari.

Mereka sempat tidak bisa memberi komentar atas pesan orang lain di Twitter untuk mencegah penyebaran kabar burung. Selain menutup sejumlah situs micro-blog, pemerintah juga menangkap sejumlah orang.
Berita terkait

Penutupan dilakukan karena di internet menyebar kabar burung tentang kudeta di Beijing, walaupun tidak ada bukti-bukti tentang kudeta tersebut.

Bagaimanapun -seperti dilaporkan wartawan BBC di Beijing, Michael Bristow- pemerintah tidak mau mengambil risiko dengan kabar burung yang mungkin saja menyebar lebih luas lagi.

Kamis, 17 Mei 2012


Asal Wanita Dari Tulang Rusuk Pria

Benar Fakta atau Mitos


 “Sesungguhnya perempuan diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, jika kalian mencoba meluruskannya ia akan patah. Tetapi, jika kalian membiarkannya maka kalian akan menikmatinya dengan tetap dalam keadaan bengkok.”(Diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi dari sahabat Abu Hurairah).
Sepintas, saya langsung yakin atas kebenaran hadits ini. Barangkali juga Anda. hadis itu dinilai dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tapi, coba cermati lebih dalam; betulkah asal-usul penciptaan perempuan itu dari tulang rusuk laki-laki? Benarkah Islam membeda-bedakan asal-usul kejadian manusia, sehingga perempuan dianggap sebagai mahkluk nomor dua (sekadar pendamping)? Lalu, bagaimana sebenarnya Alquran memandang asal-usul kejadian manusia?
Alquran sama sekali tidak pernah menyebutkan, soal tulang rusuk itu. Dengan gamlang, ia menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan itu sama-sama dicipta dari sumber yang satu (nafsu wahidah).
Coba simak, firman Allah berikut ini;
Artinya; “Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kalian dari “diri” yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan pasangannya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah pada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (Q.s an-Nisa’;1).
Kata nafs wahidah dalam ayat ini secara umum bermakna satu diri. Sebagian ulama ada yang memaknainya sebagai diri adam, oleh karena itu, laki-laki. Sehingga, banyak orang yang mengatakan bahwa Adam itu sebagai manusia pertama dicipta tanpa ayah dan ibu. Dibuat di surga sana. Lalu, diciptakan istrinya dari tulang rusuknya untuk menemaninya. Padahal, kalau kita telaah, kata nafs itu sendiri bersifat umum, sama sekali tidak menunjuk arti laki-laki maupun perempuan.
Menurut Amina Wadud, pakar tafsir modern, tidak terdapat kejelasan bahwa nafs—jika ditilik dari akar katanya sebenarnya berbentuk muanas(feminin)—adalah lelaki (Adam) dan zawj-nya—jika ditilik dari akar katanya sebenarnya berbentuk mudzakar (maskulin)—adalah perempuan Hawa. Bahkan, tandas Amina Wadud, Allah tidak pernah berencana untuk memulai penciptaan manusia dengan seorang laki-laki. Untuk itu, Alquran tidak pernah menyebutkan bahwa Allah memulai penciptaan manusia itu dari "nafs manusia". Alquran hanya menyebutkan bahwa manusia itu dicipta dari satu diri, nafs wahidah.
Lalu, siapakah nafs wahidah itu?
Dalam Alquran, nafs dan jamaknya, anfus dan nufus, diartikan sebagai "jiwa" (soul) "pribadi"(person), diri,"(self),"hidup"(life), "hati" (heart) atau "pikiran"(mind), disamping dipakai untuk beberapa arti lainnya. Sementara kata nafsu dalam Q.s An-nisa'; 1, Al-an'am;98, dan Al-a'raf;189 itu bermakna jiwa (soul). Kata nafs dalam filsafat dan tasawuf Islam telah berkembang menjadi konsep bahwa ia adalah suatu subtansi yang terpisah dari jasmani. Jiwa, dirtikan "diri" atau batin manusia. Dengan perkataan lain, jiwa adalah roh yang telah mempribadi, setelah masuk ke dalam tubuh (yang akan menjadi) manusia.
Jiwa itulah yang kemudian menjadi benih kemanusian yang ditempatkan Tuhan dalam raga manusia Adam. Yang berupa adam lelaki dan adam perempuan. Adam lelaki dikenal dalam kitab-kitab suci sebagai Adam. Sedangkan dalam Alquran Adam perempuan hanya disebut Nyonya Adam, atau istrinya. Dalam Bibel disebut "Eva" atau Hawa. Jelas dalam Alquran tak ada pernyataan "istrinya yang bernama Hawa itu berasal dari diri Adam." Juga tak ada ayat yang menyebut bahwa istri Adam berasal dari tulang rusuk Adam.
Penafsiran seperti itu hanyalah sebuah mitos yang ada pada kitab sebelum Alquran. Cerita-cerita itu ternyata banyak dipengaruhi oleh kisah-kisah israilliyat, riwayat-riwayat yang bersumber dari kitab Taurat (kitab suci agama Yahudi), dan Injil dalam perjanjian lama (kejadian 11; 21) Bahkan, Fatima Mernissi, seorang ilmuan perempuan terkemuka pun, meragukan perawi hadis itu, Abu Hurairah, meski kualitas hadis itu dinyatakan hadis sahih. Pasalnya, Abu Hurairah mempunyai latar belakang yang anti pati terhadap perempuan.
Jelaslah, hadis itu bertentangan dengan pandangan Quran. Oleh karena itu, untuk memahami hadis itu, sebagian ulama ada yang mengartikan secara majazi atau metafor.
Artinya, hendaklah laki-laki atau suami bertindak bijakasana, sebaik mungkin, bersikap ma’ruf, dan penuh kesabaran terhadap perempuan. Karena, mereka menganggap bahwa ada karakter, dan kecenderungan mereka yang tidak sama dengan lelaki. Dan jika itu tidak disadari akan dapat menghantar kaum lelaki untuk bersikap tidak wajar. Maka, hadis diatas, tidak tepat jika di artikan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam, yang kemudian dijadikan penjelas untuk menafsirkan surat an-Nisa’ ayat 1. Sebab, secara harfiah dalam hadis tersebut tidak ada kata “Hawa” dan “Adam”.
Lalu siapakah Adam itu? Secara bahasa, adam itu berasal dari bahasa Ibrani. Ia berasal dari kata adamus yang berarti tanah. Kata, Annimarie schimmel, seorang sufi Jerman, ia adalah simbol atau protitipe manusia yang berkesadaran. Ia bisa laki-laki dan perempuan. Nah, kalau begitu, bagaimana proses asal muasal kejadian manusia pertama di bumi ini?
Alquran memang tidak secara gamlang menjelaskan proses penciptaan manusia pertama. Alquran hanya menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah, kemudian setelah sempurna kejadiannya, Tuhan menghembuskan kepada Ruh ciptaan-Nya.
Artinya; "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat; Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka, apabila telah Kusempurnakan kejadiaanya dan Kutiupkan kepadanya Roh (ciptaan)Ku; maka hendaklan kamu bersujud kepadanya.(Q,s.Shad;71-72).
Dalam proses penciptaannya, Quran hanya menggambarkannya bahwa manusia diciptakan tanah dengan "kedua tangan-Nya".
Artinya; "Allah berfirman; "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataulah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?" (Q.s Shaad;75).
Tapi, Anda jangan membanyangkan bahwa Tuhan menciptakan Adam dengan mengeplek-ngeplek tanah dengan kedua tangan-Nya. Karena, Tuhan bukan itu bukan orang, lho! Dia tak bisa dilihat dengan kasat mata. Menurut Ahmad Chodjim, dalam buku Membangun Surga, Tuhan menciptakan manusia pertama di dunia ini perlu milyaran tahun. Setelah menjadi manusia pertama pun masih perlu waktu jutaan tahun agar menjadi manusia Adam. Untuk itu, Adam sebenarnya bukan manusia penghuni pertama di bumi ini.
Lho kok bisa? Coba kita perhatikan ayat Qu'ran yang berkaitan dengan Adam!
Dalam Quran, kata adam disebut dua kali dalam surat Al’Araf;11 dan Ali Imran;33. Kata adam dalam surat Al’araf bermakna panggilan seluruh manusia, bersifat umum. Sementara, dalam surat Ali imran, kata adam bermakna sebagai nama diri, bersifat khusus. Dari segi penurunan, surat Al’araf lebih dulu turunnya dari surat Ali imran. Ini menujukkan bahwa sebutan Adam pertama kali itu digunakan untuk penyebutan umat manusia seluruhnya. Setelah itu, baru adam sebagai nama diri. “Adam , Nuh, keluarga Imron telah dipilih Tuhan sebagai manusia unggul dimasanya masing-masing. (Qs. 3;33) ” Artinya di masa adam itu sudah banyak orang.
Selain itu, kita juga bisa teliti ayat ketika Tuhan hendak menunjuk Adam sebagai wakil-Nya di bumi ini.
Tuhan meminta para malaikat dan iblis menghadap-Nya. Lalu, Tuhan berfirman,“ Hai kalian semua, ketahuilah bahwa Aku akan menempatkan wakil-Ku di bumi. Para malaikat terkejut. Karena yang menjadi wakil-Nya ternyata manusia. Bukan mereka yang biasa menyucikan dan memuji-Nya. Malaikat pun protes, mengapa manusia yang senang melakukan kerusakan di bumi, saling menumpahkan darah, kok diangkat sebagai wakil-Nya.
Kisah itu bisa kita lihat pada Q.s. Albaqarah;30. “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat;” Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi.” Mereka berkata; “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman; Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kau ketahui.
Nah, jika saat itu Adam sebagai satu-satunya manusia tidak mungkin malaikat berkata bahwa manusia itu senang melakukan kerusakan di bumi. Juga tidak mungkin malaikat akan berkata bahwa manusia itu saling menumpahkan darah. Seperti saat ini, manusia suka merusak lingkungan hidupnya.Manusia saling berperang.Membunuh sesamanya. Lalu, dari mana malaikat itu tahu? Pasti bukan meramal. Protes mereka pasti berdasarkan fakta, bahwa saat itu sudah ada kehidupan manusia yang suka melakukan kerusakan. Tapi, malaikat tidak tahu jika ada manusia yang layak menjadi wakil Tuhan. Malaikat melakukan generalisai. Menganggap semua manusia itu sama. Nyatanya ada satu orang yang layak dipilih sebagai Khalifah-Nya. Orang inilah yang kelak disebut “Adam”. Manusia yang beradab dan berbudaya. Manusia yang dipilih Tuhan sebagai khalifah pertama

Negeriku Yang Terluka

Oleh   : Muhammad Yusrizal

Oh Negeriku
Kau yang dulu jaya di tengah kerasnya dunia
Kau yang dulu bermarwah disetiap jengkal samudra
Kau yang dulu harum mengukir prestasi
Kau yang dulu kaya karena hasil bumi
Kau yang dulu menorehkan sejarah didalam tinta
Mengharungi tingginya gelombang lautan
Membelah lebatnya belantara hutan
Dengan armadamu yang tidak pernah gentar
Dengan prajuritmu yang tidak pernah mundur
Kau selalu disegani kawan
Kau selalu ditakuti lawan
Tidak pernah takut akan diusik
Tidak pernah menyerah, membela setiap jengkal kedaulatan
Lawan dan kawan tidak pernah berani
Karena kau pernah didaulat menjadi raja


Rabu, 16 Mei 2012

Cinta Seorang Gadis Pemalu


Oleh  : Muhammad Yusrizal 

Gadis sang pemalu dengan wajah yang ayu
Suara yang begitu merdu merefleksi telinga yang mendengarnya
Selalu menundukkan matanya yang sayu dan bercahaya
Menempelkan kedua ujung telunjuknya
Rasa yang bercampur menjadi satu
Ragu, akan apa yang harus ia lakukan
Semua jadi terbata dalam wajah yang mulai memerah
Tiada mampu menatap muka
Ketika melihat sosok sang idola yang di puja
Walau hanya sekadar menatap dari balik pohon yang jauh

Cintanya bagaikan kapas yang putih tanpa adanya bercak noda
Tiada pernah berpaling dari hatinya yang begitu tulus
Berdoa dan berharap si Dia jangan sampai luka dan tersakiti
Si dia bagaikan raga  kedua yang harus di lindungi
Walau kekuatannya masih lemah
Akan tetapi semangat dan tekad meruntuhkan semuanya
Cintanya ibarat mata buta yang tidak melihat pesona keindahan
Tiada pernah mempermasalahkan kekurangan
Berbeda dengan mereka yang hanya bisa melihat

Biarlah Kata Mereka


Oleh   : Muhammad Yusrizal 

Kata mereka
Kau adalah sang penakut
Penakut yang hanya mampu bersembunyi di balik bayang2 kegelapan
Penakut yang menggigil setiap kali mencoba maju ke hadapan
Penakut yang hanya mampu mundur kebelakang saat mendapati  kegagalan
Kata mereka
Kau juga sang pecundang
Pecundang yang selalu gagal merasakan nikmatnya juara
Pecundang yang tidak mampu menang walau rintangannya mudah
Pecundang yang akan terus menangis melihat sorakan tawa
Kata mereka
Kau hanya pemimpi

Berlari Menentang Gelombang


Oleh   : Muhammad Yusrizal 

Deru-deru angin di tepian dermaga
Berlomba mengejar sampai ke tebing
Riak air yang mulanya tenang
Perlahan bergerak maju dan maju
Dari lamban menambah kecepatan
Bergerak laju dan semakin laju
Berlomba mengejar sampai ke bibir pantai
Terus bersaing membasahi pasir yang kering
Demi menjadi yang pertama
Semangat menjadi yang terdepan

Hati-Hati Penipuan Mata uang


Sebagai kolektor kita dituntut tidak sekadar gemar mengumpulkan koleksi mata uang saja. Kita harus terdorong untuk menggali dan mengupas masalah yang bersangkut paut dengan koleksi. Dengan demikian bukan hanya menjadi hobi belaka bilamana kita mau mengungkap sejarah di balik latar belakangnya. Tentunya akan menambah keasyikan kita dalam mencari mata uang yang baru dalam melengkapi koleksi kita.
Kegemaran mengumpulkan mata-mata uang dari negeri sendiri dapat digolongkan sebagai kepedulian akan sejarah bangsa. Apalagi kita mau menelusuri sejarahnya demi melengkapi apa yang telah kita punya.
Dewasa ini banyak orang “menggosipkan” berbagai jenis mata uang, misalnya heboh uang fantasi 1 juta dollar dan uang Soekarno 1964. Tentunya ada oknum tertentu yang mencari kesempatan dan keuntungan material dengan saling tuding dan bahkan memfitnah.
Sejak lama dunia numismatik Indonesia sudah mengenal mata uang “asli” dan “palsu”. Yang dimaksud “asli” dan “palsu” di sini adalah mata uang yang benar-benar asli dan berlatar belakang sejarah serta mata uang yang sekadar fantasi atau fiktif.
Koleksi mata uang yang asli sudah jelas dicetak dan diterbitkan oleh pemerintah. Dulu uang-uang palsu sengaja dibuat oleh musuh-musuh pemerintah guna menyerang pemerintahan yang sah.

Mata uang palsu buatan zaman dulu dan zaman sekarang

Uang palsu buatan zaman dulu dapat kita kenali ciri-cirinya lewat perbandingan dengan uang yang asli. Uang palsu buatan zaman dulu kentara bedanya dengan uang palsu buatan zaman sekarang.
Karakter uang palsu zaman dulu mempunyai ciri-ciri tertentu dalam pembuatannya. Misalnya uang logam palsu bila berusia ratusan tahun bahkan ribuan tahun memiliki berat dan kepadatan logam yang khas karena dibuat dengan teknologi seadanya. Sedangkan uang logam palsu yang dibuat sekarang dibuat dengan teknologi sekarang. Kalaupun dibuat dengan mencontoh teknologi zaman dulu, akan gampang kentara karena kebekuan logam yang dipanaskan. Seorang pakar mampu mendeteksinya dari contoh bunyi logam atau dengan menggoreskan logamnya.

Hati-Hati Penipuan Mata uang


Sebagai kolektor kita dituntut tidak sekadar gemar mengumpulkan koleksi mata uang saja. Kita harus terdorong untuk menggali dan mengupas masalah yang bersangkut paut dengan koleksi. Dengan demikian bukan hanya menjadi hobi belaka bilamana kita mau mengungkap sejarah di balik latar belakangnya. Tentunya akan menambah keasyikan kita dalam mencari mata uang yang baru dalam melengkapi koleksi kita.
Kegemaran mengumpulkan mata-mata uang dari negeri sendiri dapat digolongkan sebagai kepedulian akan sejarah bangsa. Apalagi kita mau menelusuri sejarahnya demi melengkapi apa yang telah kita punya.
Dewasa ini banyak orang “menggosipkan” berbagai jenis mata uang, misalnya heboh uang fantasi 1 juta dollar dan uang Soekarno 1964. Tentunya ada oknum tertentu yang mencari kesempatan dan keuntungan material dengan saling tuding dan bahkan memfitnah.
Sejak lama dunia numismatik Indonesia sudah mengenal mata uang “asli” dan “palsu”. Yang dimaksud “asli” dan “palsu” di sini adalah mata uang yang benar-benar asli dan berlatar belakang sejarah serta mata uang yang sekadar fantasi atau fiktif.
Koleksi mata uang yang asli sudah jelas dicetak dan diterbitkan oleh pemerintah. Dulu uang-uang palsu sengaja dibuat oleh musuh-musuh pemerintah guna menyerang pemerintahan yang sah.

Mata uang palsu buatan zaman dulu dan zaman sekarang

Uang palsu buatan zaman dulu dapat kita kenali ciri-cirinya lewat perbandingan dengan uang yang asli. Uang palsu buatan zaman dulu kentara bedanya dengan uang palsu buatan zaman sekarang.
Karakter uang palsu zaman dulu mempunyai ciri-ciri tertentu dalam pembuatannya. Misalnya uang logam palsu bila berusia ratusan tahun bahkan ribuan tahun memiliki berat dan kepadatan logam yang khas karena dibuat dengan teknologi seadanya. Sedangkan uang logam palsu yang dibuat sekarang dibuat dengan teknologi sekarang. Kalaupun dibuat dengan mencontoh teknologi zaman dulu, akan gampang kentara karena kebekuan logam yang dipanaskan. Seorang pakar mampu mendeteksinya dari contoh bunyi logam atau dengan menggoreskan logamnya.
Sementara itu uang kertas palsu buatan zaman dulu memiliki ciri-ciri seperti warna kertas kecoklatan, tua, dan rapuh dengan baunya yang khas bila telah berusia 40 tahun atau lebih. Begitupun bila kondisi barangnya UNC. Meski keadaan kertasnya kelihatan kuat, sebenarnya rapuh dan patah bila terlipat.
Tulisan dan gambar kering dan telah melekat kuat merasuk ke pori-pori kertas sehingga bila terkena air tidak mudah luntur dan masih kentara cetakannya apabila terendam air dan dikeringkan kembali. Warna kertas yang kecoklatan berubah menjadi bersih bila direndam cukup lama dan kertas tetap rapuh bila sudah kering.
Sedangkan uang palsu yang dibuat zaman sekarang mempunyai ciri-ciri warna kertas kecoklatan tetapi kertasnya menjadi coklat akibat dijemur matahari ataupun diasapi dan kertasnya kokoh bila dilipat-lipat. Hal ini untuk menirukan kondisi uang kertas lama yang seakan-akan asli.
Warna tinta tidak begitu kering dan kurang meresap ke dalam pori-pori sehingga mudah luntur meski terkena setetes air. Bila dicetak dengan cetak sablon akan mudah kentara dari bau dan daya lekatnya kurang kuat. Warnanya pun cerah terkadang mengkilap. Bila menggunakan cetak stensil baunya keras atau tintanya mudah luntur karena belum meresap ke pori-pori. Bila menggunakan mesin offset kertasnya kuat dan warnanya cerah seperti baru.
Uang palsu zaman dulu dibuat dengan cara menjiplak gambar dengan ketelitian tangan lalu kemudian dibuat menjadi klise. Sedangkan uang palsu buatan zaman sekarang kertasnya janggal. Terkadang komposisi tulisan, gambar, dan warna kurang teliti karena dibuat dengan cara fotokopi terlebih dulu, baru dibuat klisenya.

Meneliti keaslian uang kertas daerah

Umumnya uang kertas daerah karena dibuat dalam keadaan darurat, maka kurang memiliki tanda-tanda pengaman yang memadai. Sulit sekali membedakan mana uang asli dan mana uang palsu.
Hanya diketahui proses pembuatan uang daerah relatif sama, yakni media kertas yang digunakan dan teknik mencetaknya. Kita mesti memaklumi, dulu pemerintah daerah masih belum memiliki sarana yang memadai. Konon, karena operasi militer penjajah, lokasi pencetakan uang sering kali harus berpindah tempat bahkan sampai ke hutan.
Hal ini menyebabkan terbatasnya penggunaan bahan. Menurut pengalaman, terdapat kesamaan bahan di antara daerah-daerah yang berdekatan. Misalnya karakter uang darurat daerah Asahan serupa dengan Kuala Leidong. Karakter uang darurat daerah Langsa sama dengan Kutaraja, dsb.
Keunikan ciri-ciri karakter uang kertas darurat sesungguhnya khas dan mudah kentara bila dibandingkan dengan uang palsu. Rata-rata uang darurat memiliki kertas-kertas yang rapuh dan layu. Warna kertas pucat kecoklatan dan berbau meskipun dalam keadaan UNC. Cetakan pada tulisan dan ornamen gambar meresap ke pori-pori kertas terdalam dan tidak mudah luntur bila terkena air, sekalipun dicetak menggunakan tinta air.
(Sumber: Sofyan Sunaryo, Berita PPKMU, Oktober 1996)

Hati-Hati Penipuan Mata uang


Sebagai kolektor kita dituntut tidak sekadar gemar mengumpulkan koleksi mata uang saja. Kita harus terdorong untuk menggali dan mengupas masalah yang bersangkut paut dengan koleksi. Dengan demikian bukan hanya menjadi hobi belaka bilamana kita mau mengungkap sejarah di balik latar belakangnya. Tentunya akan menambah keasyikan kita dalam mencari mata uang yang baru dalam melengkapi koleksi kita.
Kegemaran mengumpulkan mata-mata uang dari negeri sendiri dapat digolongkan sebagai kepedulian akan sejarah bangsa. Apalagi kita mau menelusuri sejarahnya demi melengkapi apa yang telah kita punya.
Dewasa ini banyak orang “menggosipkan” berbagai jenis mata uang, misalnya heboh uang fantasi 1 juta dollar dan uang Soekarno 1964. Tentunya ada oknum tertentu yang mencari kesempatan dan keuntungan material dengan saling tuding dan bahkan memfitnah.
Sejak lama dunia numismatik Indonesia sudah mengenal mata uang “asli” dan “palsu”. Yang dimaksud “asli” dan “palsu” di sini adalah mata uang yang benar-benar asli dan berlatar belakang sejarah serta mata uang yang sekadar fantasi atau fiktif.
Koleksi mata uang yang asli sudah jelas dicetak dan diterbitkan oleh pemerintah. Dulu uang-uang palsu sengaja dibuat oleh musuh-musuh pemerintah guna menyerang pemerintahan yang sah.

Mata uang palsu buatan zaman dulu dan zaman sekarang

Uang palsu buatan zaman dulu dapat kita kenali ciri-cirinya lewat perbandingan dengan uang yang asli. Uang palsu buatan zaman dulu kentara bedanya dengan uang palsu buatan zaman sekarang.
Karakter uang palsu zaman dulu mempunyai ciri-ciri tertentu dalam pembuatannya. Misalnya uang logam palsu bila berusia ratusan tahun bahkan ribuan tahun memiliki berat dan kepadatan logam yang khas karena dibuat dengan teknologi seadanya. Sedangkan uang logam palsu yang dibuat sekarang dibuat dengan teknologi sekarang. Kalaupun dibuat dengan mencontoh teknologi zaman dulu, akan gampang kentara karena kebekuan logam yang dipanaskan. Seorang pakar mampu mendeteksinya dari contoh bunyi logam atau dengan menggoreskan logamnya.
Sementara itu uang kertas palsu buatan zaman dulu memiliki ciri-ciri seperti warna kertas kecoklatan, tua, dan rapuh dengan baunya yang khas bila telah berusia 40 tahun atau lebih. Begitupun bila kondisi barangnya UNC. Meski keadaan kertasnya kelihatan kuat, sebenarnya rapuh dan patah bila terlipat.
Tulisan dan gambar kering dan telah melekat kuat merasuk ke pori-pori kertas sehingga bila terkena air tidak mudah luntur dan masih kentara cetakannya apabila terendam air dan dikeringkan kembali. Warna kertas yang kecoklatan berubah menjadi bersih bila direndam cukup lama dan kertas tetap rapuh bila sudah kering.
Sedangkan uang palsu yang dibuat zaman sekarang mempunyai ciri-ciri warna kertas kecoklatan tetapi kertasnya menjadi coklat akibat dijemur matahari ataupun diasapi dan kertasnya kokoh bila dilipat-lipat. Hal ini untuk menirukan kondisi uang kertas lama yang seakan-akan asli.
Warna tinta tidak begitu kering dan kurang meresap ke dalam pori-pori sehingga mudah luntur meski terkena setetes air. Bila dicetak dengan cetak sablon akan mudah kentara dari bau dan daya lekatnya kurang kuat. Warnanya pun cerah terkadang mengkilap. Bila menggunakan cetak stensil baunya keras atau tintanya mudah luntur karena belum meresap ke pori-pori. Bila menggunakan mesin offset kertasnya kuat dan warnanya cerah seperti baru.
Uang palsu zaman dulu dibuat dengan cara menjiplak gambar dengan ketelitian tangan lalu kemudian dibuat menjadi klise. Sedangkan uang palsu buatan zaman sekarang kertasnya janggal. Terkadang komposisi tulisan, gambar, dan warna kurang teliti karena dibuat dengan cara fotokopi terlebih dulu, baru dibuat klisenya.

Meneliti keaslian uang kertas daerah

Umumnya uang kertas daerah karena dibuat dalam keadaan darurat, maka kurang memiliki tanda-tanda pengaman yang memadai. Sulit sekali membedakan mana uang asli dan mana uang palsu.
Hanya diketahui proses pembuatan uang daerah relatif sama, yakni media kertas yang digunakan dan teknik mencetaknya. Kita mesti memaklumi, dulu pemerintah daerah masih belum memiliki sarana yang memadai. Konon, karena operasi militer penjajah, lokasi pencetakan uang sering kali harus berpindah tempat bahkan sampai ke hutan.
Hal ini menyebabkan terbatasnya penggunaan bahan. Menurut pengalaman, terdapat kesamaan bahan di antara daerah-daerah yang berdekatan. Misalnya karakter uang darurat daerah Asahan serupa dengan Kuala Leidong. Karakter uang darurat daerah Langsa sama dengan Kutaraja, dsb.
Keunikan ciri-ciri karakter uang kertas darurat sesungguhnya khas dan mudah kentara bila dibandingkan dengan uang palsu. Rata-rata uang darurat memiliki kertas-kertas yang rapuh dan layu. Warna kertas pucat kecoklatan dan berbau meskipun dalam keadaan UNC. Cetakan pada tulisan dan ornamen gambar meresap ke pori-pori kertas terdalam dan tidak mudah luntur bila terkena air, sekalipun dicetak menggunakan tinta air.
(Sumber: Sofyan Sunaryo, Berita PPKMU, Oktober 1996)

Hati-Hati Penipuan Mata uang


Sebagai kolektor kita dituntut tidak sekadar gemar mengumpulkan koleksi mata uang saja. Kita harus terdorong untuk menggali dan mengupas masalah yang bersangkut paut dengan koleksi. Dengan demikian bukan hanya menjadi hobi belaka bilamana kita mau mengungkap sejarah di balik latar belakangnya. Tentunya akan menambah keasyikan kita dalam mencari mata uang yang baru dalam melengkapi koleksi kita.
Kegemaran mengumpulkan mata-mata uang dari negeri sendiri dapat digolongkan sebagai kepedulian akan sejarah bangsa. Apalagi kita mau menelusuri sejarahnya demi melengkapi apa yang telah kita punya.
Dewasa ini banyak orang “menggosipkan” berbagai jenis mata uang, misalnya heboh uang fantasi 1 juta dollar dan uang Soekarno 1964. Tentunya ada oknum tertentu yang mencari kesempatan dan keuntungan material dengan saling tuding dan bahkan memfitnah.
Sejak lama dunia numismatik Indonesia sudah mengenal mata uang “asli” dan “palsu”. Yang dimaksud “asli” dan “palsu” di sini adalah mata uang yang benar-benar asli dan berlatar belakang sejarah serta mata uang yang sekadar fantasi atau fiktif.
Koleksi mata uang yang asli sudah jelas dicetak dan diterbitkan oleh pemerintah. Dulu uang-uang palsu sengaja dibuat oleh musuh-musuh pemerintah guna menyerang pemerintahan yang sah.

Mata uang palsu buatan zaman dulu dan zaman sekarang

Uang palsu buatan zaman dulu dapat kita kenali ciri-cirinya lewat perbandingan dengan uang yang asli. Uang palsu buatan zaman dulu kentara bedanya dengan uang palsu buatan zaman sekarang.
Karakter uang palsu zaman dulu mempunyai ciri-ciri tertentu dalam pembuatannya. Misalnya uang logam palsu bila berusia ratusan tahun bahkan ribuan tahun memiliki berat dan kepadatan logam yang khas karena dibuat dengan teknologi seadanya. Sedangkan uang logam palsu yang dibuat sekarang dibuat dengan teknologi sekarang. Kalaupun dibuat dengan mencontoh teknologi zaman dulu, akan gampang kentara karena kebekuan logam yang dipanaskan. Seorang pakar mampu mendeteksinya dari contoh bunyi logam atau dengan menggoreskan logamnya.
Sementara itu uang kertas palsu buatan zaman dulu memiliki ciri-ciri seperti warna kertas kecoklatan, tua, dan rapuh dengan baunya yang khas bila telah berusia 40 tahun atau lebih. Begitupun bila kondisi barangnya UNC. Meski keadaan kertasnya kelihatan kuat, sebenarnya rapuh dan patah bila terlipat.
Tulisan dan gambar kering dan telah melekat kuat merasuk ke pori-pori kertas sehingga bila terkena air tidak mudah luntur dan masih kentara cetakannya apabila terendam air dan dikeringkan kembali. Warna kertas yang kecoklatan berubah menjadi bersih bila direndam cukup lama dan kertas tetap rapuh bila sudah kering.
Sedangkan uang palsu yang dibuat zaman sekarang mempunyai ciri-ciri warna kertas kecoklatan tetapi kertasnya menjadi coklat akibat dijemur matahari ataupun diasapi dan kertasnya kokoh bila dilipat-lipat. Hal ini untuk menirukan kondisi uang kertas lama yang seakan-akan asli.
Warna tinta tidak begitu kering dan kurang meresap ke dalam pori-pori sehingga mudah luntur meski terkena setetes air. Bila dicetak dengan cetak sablon akan mudah kentara dari bau dan daya lekatnya kurang kuat. Warnanya pun cerah terkadang mengkilap. Bila menggunakan cetak stensil baunya keras atau tintanya mudah luntur karena belum meresap ke pori-pori. Bila menggunakan mesin offset kertasnya kuat dan warnanya cerah seperti baru.
Uang palsu zaman dulu dibuat dengan cara menjiplak gambar dengan ketelitian tangan lalu kemudian dibuat menjadi klise. Sedangkan uang palsu buatan zaman sekarang kertasnya janggal. Terkadang komposisi tulisan, gambar, dan warna kurang teliti karena dibuat dengan cara fotokopi terlebih dulu, baru dibuat klisenya.

Meneliti keaslian uang kertas daerah

Umumnya uang kertas daerah karena dibuat dalam keadaan darurat, maka kurang memiliki tanda-tanda pengaman yang memadai. Sulit sekali membedakan mana uang asli dan mana uang palsu.
Hanya diketahui proses pembuatan uang daerah relatif sama, yakni media kertas yang digunakan dan teknik mencetaknya. Kita mesti memaklumi, dulu pemerintah daerah masih belum memiliki sarana yang memadai. Konon, karena operasi militer penjajah, lokasi pencetakan uang sering kali harus berpindah tempat bahkan sampai ke hutan.
Hal ini menyebabkan terbatasnya penggunaan bahan. Menurut pengalaman, terdapat kesamaan bahan di antara daerah-daerah yang berdekatan. Misalnya karakter uang darurat daerah Asahan serupa dengan Kuala Leidong. Karakter uang darurat daerah Langsa sama dengan Kutaraja, dsb.
Keunikan ciri-ciri karakter uang kertas darurat sesungguhnya khas dan mudah kentara bila dibandingkan dengan uang palsu. Rata-rata uang darurat memiliki kertas-kertas yang rapuh dan layu. Warna kertas pucat kecoklatan dan berbau meskipun dalam keadaan UNC. Cetakan pada tulisan dan ornamen gambar meresap ke pori-pori kertas terdalam dan tidak mudah luntur bila terkena air, sekalipun dicetak menggunakan tinta air.
(Sumber: Sofyan Sunaryo, Berita PPKMU, Oktober 1996)

Selasa, 15 Mei 2012

Ibarat Pelita Buluh

Oleh  : Muhammad Yusrizal

Begitu singkat
Begitu dekat
Terkadang membuat lupa
Terkadang meratap duka
Mungkin sebentar lagi atau sampai tengah malam ini
Akankah tinggal satu hari, 1 bulan, 1 tahun atau 50 tahun
Mata masih mampu menyala
Menyala melihat terangnnya matahari
Tangan dan kaki masih sanggup bergerak
Bergerak walau hanya mengepalkan jari
Mulut masih mungkin berucap
Berucap ditengah kesakitan diri


Kamis, 10 Mei 2012

Pluralisme, Rahmat ataukah Laknat

Sebagai sebuah bangsa dan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar serta sangat beragam (plural), Indonesia memang memiliki risiko konflik dan perpecahan yang cukup besar. Karenanya sangat wajar apabila ada sejumlah pihak tak bosan-bosannya berupaya merukunkan berbagai elemen masyarakat yang selama ini terjebak konflik, termasuk konflik antar ummat beragama di Maluku, Poso, dan wilayah lainnya.
Upaya itu dilakukan antara lain dengan melakukan dialog antar ummat beragama yang sudah diselenggarakan berkali-kali di berbagai tempat. Ada juga apel keagamaan, seperti yang diselenggarakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang kebanyakan anggotanya pemuda NU dan Unit Kegiatan Kerohanian Kristen (UKKK) Universitas Dr Soetomo Surabaya. Acara bertajuk 'Cinta Damai dan Persahabatan Antarumat Beragama' itu menampilkan pembicara lintas agama, seperti H. Ali Maschan Moesa, MSi (Ketua PWNU Jatim), Didik (Pastor Paroki Sidoarjo), serta I Made Gunartha (Ketua I Parisada Hindu Dharma Kota Surabaya).
Yang lebih jauh adalah doa bersama lintas agama, seperti yang dilakukan kalangan LSM dan mahasiswa di pelataran Gedung Pola, bundaran Tugu Selamat Datang (HI) Jakarta dan beberapa tempat lainnya, tahun-tahun silam.


Pola Sistem Pemerintahan Melayu

Oleh    : Muhammad Yusrizal
Sistem pemerintahan Kesultanan Melayu tidak lepas dari pengaruh agama islam yaitu merupakan satu tradisi yang masih kekal dimiliki oleh Bangsa Melayu yang diwarisi dari generasi zaman silam yaitu sejak 600 tahun yang lalu yang berlandaskan Agama Islam. Baginda adalah pewaris tradisi Bangsa Melayu yang menjadi khalifah Allah Ta’ala di bumi melayu yang menegakkan sistem pemerintahan. Kesultanan Melayu Islam yang berkuasa mutlak dan satu-satu raja Melayu yang dapat mengekalkan keunggulan pemerintahan sistem kesultanan di Alam Melayu pada dewasa ini. Sistem kesultanan ini adalah satu penerusan tradisi sistem yang diwarisi berakarkan sistem khalifah; sistem yang tidak asing dalam budaya umat Islam berkerajaan dan bernegara.
 

Selasa, 08 Mei 2012

Pantun Cinta

Oleh  : Muhammad yusrizal

Jika membuat rumah di kota
Semuanya pasti indah dan bergaya
Jika cinta melanda manusia
Semua dibuat serba tak kena

Menanam mentimun dengan tomat
Tomat ditanam sebelah semangka
Menyulam cinta dengan kalimat
Hatiku terpaut tidak ku sangka

Indah sungguh pemandangan laut
Tiupan anginnya sangat terasa
Pandangan pertama sudah terpaut
Rindu berjumpa sepanjang masa


Melayu Filipina

Oleh   : Muhammad Yusrizal

Negrito, proto-Melayu, dan Melayu adalah masyarakat masyarakat utama kepulauan Filipina. Para Negritos diyakini telah bermigrasi ke Filipina sekitar  30.000 tahun yang lalu dari Kalimantan, Sumatera, dan Malaya. Para Melayu diikuti dalam gelombang berturut-turut. Orang-orang milik zaman primitif Malaya budaya, yang tampaknya telah selamat sampai hari ini antara kelompok-kelompok tertentu seperti Igorots. Suku-suku Melayu yang datang kemudian memiliki budaya lebih banyak untuk lebih maju.
Pada tahun 200 SM bangsa Melayu dalam jumlah besar bermigrasi ke Filipina. 1200-1300. Migran dari Kalimantan menyebar ke Filipina Selatan. 1300-1400. Kerajaan Hindu Majapahit di Jawa keuntungan pengaruh atas bagian pulau. Islam dibawa ke Filipina oleh pedagang dan proselytizers dari pulau-pulau Indonesia. Dengan 1500 Islam didirikan di kepulauan Sulu dan menyebar dari sana ke Mindanao, itu telah mencapai wilayah Manila 1565.