"Artinya, potensi kecelakaan setiap penerbangan tiap satu pesawat yang terbang adalah 0,00026 persen. Hampir nihil," kata Vice President Quality and Safety PT Garuda Indonesia Capt. Sudiman Riyanto. Sudiman mengatakan, angka itu adalah yang terbaik sepanjang satu dekade ini. Tahun lalu, rasio kecelakaan pesawat secara nasional adalah 0.76 persen.
Angka itu, kata Sudiman, harus dipertahankan untuk menguatkan citra Garuda sebagai maskapai yang aman. Meski begitu, mereka tak mau berpuas diri. Sebab, potensi kecelakaan tetap ada. Yang perlu dilakukan adalah mencegah agar potensi itu tak benar-benar terjadi.
Karena itu, meski teknologi kian canggih, pilot Garuda tetap dituntut untuk bisa terbang secara manual. Pelatihan di Garuda Indonesia Training Center, misalnya, diarahkan agar pilot bisa menghadapi situasi terburuk. Misalnya, mendaratkan pesawat dalam kondisi semua mesin mati (engine fail).(wir/dos)
sumber: jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar