SENJATA nuklir
selalu menjadi momok menakutkan jika digunakan untuk kepentingan peperangan.
Jika diledakkan di sebuah kota besar, jutaan nyawa orang bisa melayang, dan meninggalkan
efek radiasi hingga beberapa dekade. Sangat berbahaya. Namun, saat ini, ada
beberapa negara masih mengembangkan senjata
nuklir.
Menurut data Federation of American Scientists pada tahun 2012,
setidaknya
ada sembilan negara yang memiliki senjata mematikan itu. Jumlahnya
diestimasi
sekitar 20.000 senjata nuklir di seluruh dunia. Beberapa negara dilaporkan
sudah meminimalisir penggunaan nuklir sebagai amunisi perang. Namun, kendati
sudah dikurangi, nuklir-nuklir itu disinyalir tetap dalam kondisi
siaga
tinggi. Artinya, nuklir siap diluncurkan kapan saja dalam keadaan
darurat.
Reuters melansir,
13 Februari 2013, meskipun jumlah pasti senjata nuklir yang dimiliki oleh
negara adalah rahasia, tapi Strategic Arms Reduction
Treaty
(START) mengklaim telah menghitung jumlah nuklir di sembilan
negara
di dunia. Mereka adalah Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Cina, India, Korea
Utara, Pakistan, dan Israel. Iran. Sepertinya START belum menghitungnya.
Dari
laporan tersebut, diketahui bahwa Amerika serikat memiliki 5.200 hulu ledak
nuklir dan diperkirakan ada 2.700 roket nuklir yang siap dioperasikan. Sementara
Rusia diperkirakan memiliki 14.000 senjata nuklir. Jumlah ini tidak pasti
karena tidak pernah ada perhitungan yang akurat. Bisa kurang, atau lebih banyak
dari perkiraan.
Inggris
disinyalir memiliki kurang dari 200 senjata nuklir strategis. Nuklir
ini
digunakan sebagai bahan bakar kapal selamnya, juga untuk rudal-rudal
balistiknya.
Sementara Israel diduga memiliki persenjataan nuklir yang sangat besar,
tapi
kebijakan penggunaan nuklir di negara yang 91 persen populasinya adalah Yahudi
itu masih belum jelas. Diperkirakan Israel memiliki 100 sampai
200
perangkat canggih peledak nuklir.
Di
kawasan Asia, persenjataan nuklir bisa ditemui cukup banyak. Dari perhitungan
START, China diperkirakan memiliki 400 senjata nuklir strategis dan taktis.
Persediaan bahan-bahan nuklirnya masih banyak untuk menghasilkan persenjataan
yang jauh lebih besar.
Sumber:
riaupos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar