Sobat Sobat SenjuJasrizal.blogspot.com yang baik hati,,, TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG INI... mohon maaf atas segala kekurangan, mudah-mudahan bermanfaat dan dapat sobat2ku mengambil hikmah didalamnya....^_^

Rabu, 16 Januari 2013

SYI'AH IMAMIYAH (DUA BELAS)


TA'RIF
Syi'ah Imamiyah Duabelas adalah sebuah kelompok ummat Islam yang berpegang teguh kepada keyakinan, bahwa Ali lah yang berhak mewarisi khalifah, dan bukan Abu Bakar, Umar, dan Usman R.A. Diyakininya ada 12 Imam. Imam yang terakhir - kata mereka - menghilang, masuk dalam goa di Samara. Sekte Imamiyah inilah yang bertentangan dengan Ahlussunnah Wal Jamaah dalam pemikiran dan ide-idenya yang spesifik. Mereka sangat berambisi untuk menyebarkan madzhabnya ke segenap penjuru dunia Islam.

SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA


• Dua belas Imam yang dijadikan Imam oleh dan untuk mereka

, berantai secara berurutan sebagai berikut:

1. Ali bin Abi Thalib r.a, digelari dengan Al Murtdha, khalifah keempat khulafa `urrasyidin, menantu Rasulullah SAW, terbunuh oleh Abdurrahman bin Muljim di masjid Kufah pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H.
2. Hasan bin Ali r.a., digelari Al Mujtaba.
3. Husein bin Ali r.a., digelari "al Syahid" (yang mati syahid).
4. Ali Zainal Abidin bin Husein (80-122 H.), digelari Assajjad'.
5. Mohammad Baqir bin Ali Zainal Abidin (wafat th. 114 H.) digelari "Baqir".
6. Ja'far Shodiq bin Mohammad Baqir (wafat th. 148 H.) digelari "As-shodiq" (sejati).
7. Musa Kadzim bin Ja'far Shadiq (wafat th. 183 H.), digelari "Kadzim". (yang mampu menahan diri).
8. Ali Ridha bin Musa Kadzim (wafat th. 203 H.) digelari "Ridha".
9. Muhammad Jawwad bin Ali Ridha (195-226 H.) digelari "Taqi". (yang banyak taqwa).
10. Ali Hadi bin Muhammad Jawwad (212-254 H.) digelari "Naqiy" (suci bersih).
11. Hasan Askari bin Ali Hadi (232-260 H.) digelari Zaki (yang suci).
12. Muhammad Mandi bin Muhammad Al Askari yang digelari "Imam Muntadhar" (Imam yang dinantikan).

Diyakininya, bahwa Imam yang ke duabelas telah masuk ke dalam goa di rumah ayahnya di kota Surro Man Ro'a, dan tidak kembali. Ketika Imam ini menghilang, mereka berselisih tentang usianya. Ada yang mengatakan 4 tahun, dan ada yang berpendapat 8 tahun. Tetapi mayoritas peneliti, cenderung berpendapat, bahwa Imam itu sama sekali tak ada. Itu adalah sesuatu yang dibuat-buat oleh orang-orang Syi'ah, kemudian digelari dengan "Imam yang Tiada atau Imam Yang Di duga-duga".

• Secara historis, di antara tokoh-tokohnya yang menonjol ialah Abdullah bin Saba'. Seorang Yahudi dari Yaman, yang berpura-pura memeluk Islam. Ditransfernya apa-apa yang ditemukannya dalam ideide Yahudi kepada Syi'ah. Seperti "raj'ah" (munculnya kembali imam), tidak mati, menjadi raja di bumi, berkemampuan untuk melakukan sesuatu yang tak ada seorangpun mampu melakukannya, mengetahui apa yang tak diketahui orang, ditetapkan sifat berpermulaan dan sifat lalai hagi Allah. Adalah Abdullah bin Saba' yang pernah berkata ketika ia masih menganut agama Yahudi, bahwa Yusha bin Nun telah mendapat wasiat daripada Musa a.s., sebagaimana di dalam Islam, bahwa Ali r.a. juga telah mendapat wasiat dari Muhammad SAW. Abdullah bin Saba' telah berpindah pindah dari Madinah ke Mesir, Kufah, Fusthath, dan Basrah; kemudian berkata kepada Ali r.a. : "Engkau, Engkau !". Maksudnya: Engkaulah Allah. Sesuatu yang mendorong Ali r.a. memutuskan diri untuk membunuhnya, tetapi Abdullah bin Abbas r.a. menasehatinya, agar keputusan itu tidak dilaksanakan. Kemudian, tokoh itu dibuang ke Madain.


• Mansyur Ahmad bin Abi Thalib Al Thabrassyi, wafat th. 588 H., pengarang buku "Al Ihtijaj" (Sehuah Protes), dicetak di Irak tahun 1302H.

• Kulaini, pengarang kitab "al Kafi", dicetak di Iran pada tahun 1278 H. Buku tersebut, di kalangan mereka, setazaf dengan kitab Shahih Bukhari di kalangan Ahli Sunnah. Diyakininya, bahwa di dalam kitab itu terdapat 16199 buah hadits. Dan hadits shahih yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW. kira-kira 6000 buah hadits. Di dalam kitab itu banyak terdapat hal-hal yang khurafat dan palsu.

• Haj Mirza Husein bin Muhammad Taqi An Nuri At Thabrasyi, wafat tahun 1320 H. dimakamkan di pemakaman syuhada pilihan di Nejev, pengarang buku "Fashl Khitab Fi Istbati Tahrifi Kitab Rab El Arhab". Di dalam buku ini, diyakinnya, bahwa Al Qur'an yang ada sekarang ini banyak ditambah-tambahi dan dikurangi. Antara lain - kata mereka - di dalam surat "Insyirah", dikurangi kalimat:
(Dan kami dijadikan Ali menantu mu). Naudzu billah. Buku tersebut telah dicetak di Iran pada tahun 1289 H.

• Ayatullah Al Mamaqani, pengarang buku "Tangih Al lylagal Fi Ahwali Ar Rijal". Tokoh ini menurut mereka, adalah dedengkotnya "Jarh Wat Ta'dil"*). Di dalam buku tersebut, terdapat sesuatu yang menggelari Abu Bakar dan Umar r.a. dengan gelar "Tukang Sihir/Dukun dan Thaghut". silakan periksa buku itu juz 1 hal. 207 cetakan tahun 1352 H. percetakan Murtadowiyah di Nejev.

• Abu Ja'far Al Tusyi, pengarang buku "Tandzib Al Ahkam"; dan Muhammad bin Murtadha yang dipanggil dengan Mala Muhsin Al Kasyi, pengarang buku 'Al Wafi"; dan Muhammad bin Hasan Hur 'Amily, pengarang buku "Wasail Syi'ah Ila Ahadist As Syari'ah; dan Muhammad Baqir bin Syeikh Muhammad Taqiy, yang dikenal dengan "Al Majlisi", pengarang buku "Biharul Anwar Fi Ahadist An Nabi Wal A'immah Al Athhaz"; dan Fathullah Al Kasyani, pengarang buku "Manhaj As Shadiqin"; dan Ibnu Abi Hadid, pengarang buku "Syarah Nahjul Balaghah".

• Ayatullah Khumaini, salah satu tokoh Syi'ah kontemporer, pemimpinrevolusi Syi'andi Iran, yang mengendalikan rol pemerintahan. Ia mengarang buku "Kasyful Asror"dan "Pemerintahan Islam". Walaupun ia menyatakan tentang ide wilayatul faqih, dan menjunjung tinggi slogan-slogan Islam secara umum pada awal revolusi, namun ternyata ia masih menanamkan akar-akar syi'ah fanatik yang sempit, yang mengendalikan negara dan membawa kepada sebuah peperangan yang kejam kontra tetangganya sendiri, Irak.


PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA
• Imamah : Harus dengan tekstual. Imam terdahulu harus menentukan imam penggantinya secara tekstual dan langsung ditunjuk orangnya, bukan dengan bahasa isyarat. imamah sesuatu yang sangat penting, yang tidak boleh terpisahkan antara Rasulullah SAW dengan ummat. Dan tidak boleh dibiarkan masing-masing orang menyampaikan pendapatnya tentang imamah sendiri-sendiri. Justru harus ditentukan seseorang yang menjadi tempat bertanya dan rujukan.

Mereka berdalil, bahwa dalam imamah, Rasulullah SAW. telah menentukan Ali bin Abi Thalib r.a. menjadi imam setelah beliau secara tekstual yang nyata pada hari "Ghadir Kham".

Diyakininya, bahwa Ali r.a. juga telah menentukan kedua putranya Hasan dan Husein secara tekstual, dan begitu seterusnya, bahwa setiap imam menentukan imam berikutnya dengan wasiat daripadanya. Mereka itu disebut "Aushia" (penerima wasiat).

• 'Ishmah : Setiapimam terpelihara (Ma'shum) dazi segala kesalahan, kelalaian, dan dosa, baik dosa besar ataupun dosa kecil.

• `Ilmu: Setiap imam dititipi ilmu dari Rasulullah SAW. untuk menyempurnakan syari'at Islam. Imam memilki ilmu ladunni. Tak ada perbedaan antara imam dengan Rasulullah SAW. Yang membedakan, bahwa Rasulullah mendapat wahyu. Rasulullah SAW. telah menitipkan kepada mereka rahasia-rahasia syari'at Islam, agar mereka mampu memberikan penjelasan kepada manusia sesuai dengan kebutuhan zamannya.

• Sesuatu Yang Luar Biasa : Peristiwa yang luaz biasa boleh terjadi pada diri imam. Itu disebut `mu'jizat. Jika tidak ada satu teks tertulis dari imam sebelumnya, maka dalam kondisi seperti itu penentuan imam harus berlangsung berdasarkan sesuatu yang luar biasa itu.

• "Al Ghaibah" (Menghilang) : Diyakininya, bahwa zaman tidak pernah kosong dari sebuah argumentasi yang membuktikan Allah, baik secara logika maupun secara hukum. sebagai konsekwensi logisnya, bahwa Imam yang ke 12 telah menghilang di sebuah goa (dalam rumahnya). Diyakininya pula, bahwa imam tersebut memilki "ghaibah shugra" *)dan "ghaibah kubra". Ini adalah salah satu mitos mereka.

• Roj'ah (muncul kembali): Diyakininya, bahwa Imam Hasan Al Askari akan datang kembali pada akhir zaman, ketika Allah mengutusnya untuk tampil. Oleh sebab itu, setiap malam setelah shalat maghrib, mereka berdiri di depan pintu goa itu, dan mereka telah menyediakan sebuah kendaraan, kemudian mereka pergi, dan mengulanginya Iagi perbuatannya itu pada malam berikutnya. Mereka berkata, bahwa ketika kembali, imam itu akan memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana bumi sedang dibanjiri oleh kekejaman dan kedzoliman. Dan ia akan melacak lawan-lawan Syi'ah sepenjang sejarah. Syi'ah Imamiah ini benar-benar berkata, bahwa Imam itu pasti akan datang kembali, bahkan sebagian sekte-sekte Syi'ah yang lainnya menyatakan, bahwa sebagian mereka yang matipun akan datang kembali.

• Taqiyah: Dianggapnya sebagai salah satu pokok ajaran agama. Barang siapa yang meninggalkan taqiyah, sama hukumnya dengan meninggalkan shalat. Taqiyah adalah suatu kewajiban yang tidak boleh dihapuskan, sampai yang berwenang tampil. Barangsiapa yang meninggalkannya sebelum ia tampil, maka ia telah keluar dari agama Allah dan dari agama Imamiah. Mereka mengambil dalil kepada firman Allah :

"Kecuali karena(siasat) memelihara diridari sesuatu yang ditakuti dari mereka " (Q.S. 3 : 28).

Dihubung-hubungkannya dengan Abu Ja' far, Imam yang kelima, dengan ucapannya : "Taqiah adalah agamaku dan agama nenek moyangku. Tak ada imannya seseorang yang tidak memiliki taqiah". Diperluasnya pemahaman taqiah itu sampai kepada batas dusta dan haram.

• Mut'ah : Dipandangnya, bahwa memut'ah wanita adalah adat yang terbaik dan pengorbanan yang paling afdhal,berdasarkan kepada ayat :
"Maka isteri-isteri yang telah kamu ni'mati (campuri) diantara mereka,berikanlah kepada mereka maharnya(dengan sempurna),sebagai suatu kewajiban. " (Q.S. 4 : 24).

Padahal Islam telah mengharamkan sistem perkawinan tersebut. Suatu perkawinan yang persyaratannya dibatasi dengan waktu tertentu, yang menurut Ahlussunnah, syaratnya harus menghadirkan niat untuk mengekalkannya (kawin seterusnya). Kawin muth' ah mempunyai banyak dampak negatif di tengah-tengah masyarakat.

• Diyakininya, ada mushhaf versi mereka, yang namanya "Mushhaf Fathimah". Dalam bukunya, "Al Kafi", halaman 57, cetakan tahun 1278 H., Kulaini meriwayatkan dari Abi Basyir, ya'ni "Ja'far Shodiq" : "Bahwasanya kami mempunyai Mushhaf Fathimah r.a., seraya berkata, Kataku : Apa itu Mushhaf Fathimah? Ia berkata : Sebuah Mushhaf yang isinya seperti Qur'an kalian 3 kali, Demi Allah, tidak ada satu hurufpun isinya dari Qur'an kalian".

• "Lepas Tangan" : Mereka lepas tangan daripada ketiga orang khalifah Rasulullah SAW. Abu Bakar, Umar, dan Utsman r.a., dan memberi mereka sifat-sifat yang tercela. Sebab, - menurut keyakinan mereka -, ketiga orang khalifah itu telah merampas khalifah dari orang yang paling berhak untuk menerimanya. Mereka juga mela'nat Abu Bakar dan Umar r.a., dalam mengawali segala amal perbuatan yang baik, sebagai ganti daripada membaca "Basmalah". Mereka juga tidak segansegan untuk melaknat sebagian besar para sahabat Rasulullah SAW. Dan tidak ketinggalan pula untuk melaknat dan menghina Ummul mu'minin 'Aisyah r.a.

• "Berlebihan": Sebagian mereka sangat berlebihan dalam menokohkan Ali bin Abi Thalib r.a. Bahkan ada yang mengangkatnya sampai pada derajat "Tuhan" seperti sekte Sabaisme. Sebagian mereka ada yang berpendapat, bahwa Jibril telah keliru dalam menyampaikan risalah, lalu diturunkannya kepada Muhammad sebagai ganti daripada Ali r.a. Sebab Ali r.a. itu hampir serupa dengan Rasulullah SAW. seperti serupanya seekor burung beo dengan beo yang lain. Oleh sebab itu, yang berkeyakinan seperti itu disebut Ghurabiah (Beoisme).

• Hari Besar Ghadir Khom : Yaitu hari raya mereka yang jatuh pada tanggal 18 Dzulhijjah. Hari ini lebih mulia daripada Iedil Adha dan Iedil Fithri. Hari itu disebut Hari Raya Agung (Akbar). Berpuasa pada hari itu hukumnya sunnah mu'akkad. Pada hari itu, menurut pengakuan mereka, bahwa Rasulullah SAW. telah memberi wasiat tentang khalifah kepada Ali r.a. untuk menggantikan beliau.

• Diagungkannya hari Nairuz, yaitu hari tahun barunya bangsa Persia. Sebagian mereka ada yang berpendapat, bahwa mandi pada hari itu adalah sunnah.

• Mereka juga mempunyai hari agung yang diselenggarakan pada tanggal 9 Rab. Awwal, yaitu hari raya "Bapak" mereka "Baba Syuja' Uddin", sebuah gelar daripada "Abu Lu'lu'ah Al Majusi" yang telah membunuh Umar bin Khattab r.a.

• Diselenggarakannya pesta-pesta hiburan, kematian, kesedihan, berfoto-foto, dan menepuk dada, dan perbuatan-perbuatan terlarang lainnya yang dipentaskan oleh mereka pada 10 hari pertama bulan Muharram, dcngan keyakinan, bahwa itu semua dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, menghapuskan dosa dan kesalahan mereka; dan barangsiapa yang menyaksikan mereka pada pameran suci di Karbela, Nejev, dan Qum, pasti akan melihat sesuatu yang aneh-aneh.

AKAR PEMIKIRAN DAN KEYAKINANNYA
- Sebagian mereka ada yang memulangkan asal usul Syi'ah kepada peristiwa perang "Jamal". Sebagian lagi ada yang mengembalikannya kepada sejarah terbunuhnya Utsman, dan ada lagi yang berpendapat, bahwa Syi'ah dimulai sejak peristiwa perang Shiffien.

- Asal usul timbulnya Syi'ah adalah sebagi akibat daripada pengaruh keyakinan-keyakinan orang Persia yang menganut agama raja dan warisan nenek moyang. Orang-orang Persia telah mempunyai andil besar dalam proses pertumbuhan Syi'ah untuk membalas dendam terhadap Islam yang telah menghancur-luluhkan kekuatan mereka dengan mengatasnamakan Islam sendiri.

- Ide Syi' ah bercampur aduk dengan ide-ide yang datang dari keyakinankeyakinan di Asia, seperti Budhisme, Manaisme, Brahmaisme, dan mereka-mereka yang berkeyakinan kepada reinkarnasi dan pantheisme

- Syi'ah mengadopsi ide-idenya dari Yahudisme yang telah membawa tapak-tapak berhalaisme Asyurisme dan Babilisme.

- Pendapat mereka tentang Ali r.a., para imam, dan Ahlul Bait (keluarga Rasulullah SAW.) mendapatkan titik temu dengan pendapat- pendapat orang Kristen tentang Isa a.s. (Yesus Kristus). Orang-orang Syi'ah hampir mirip dengan orang-orang Kristen dalam memperingati harihari besar, memperbanyak gambar dan patung, dan membuat-buat sesuatu yang luar biasa dan mengembalikannya kepada imam.

TEMPAT TERSIAR DAN KAWASAN PENGARUHNYA
Sekte Syi'ah Imamiah Duabelas, dewasa ini tersebar di Iran, dan berpusat di negara ini. sebagian mereka banyak pula terdapat di Irak. Keberadaan mereka terbentang luas sampai ke Pakistan. Di samping itu, mereka juga mempunyai sekte di Libanon. Adapun di Siria, jumlahnya sedikit, tetapi mempunyai hubungan yang kuat dengan Nushairiyah yang juga termasuk Syi'ah yang extrim


Tidak ada komentar:

Posting Komentar