12) Simbol “Salam Mason” / “The Grip”
Darimanakah asal-usul simbol “The Grip” / “Salam Mason” ini?
Dari buku berjudul “Codex Magica” tulisan Texe W. Marrs halaman 157, dijelaskan bahwa:
“This drawing of the ancient Babylonian god, Nebo, from a Dictionary of the Bible, makes him appear to be instructing adepts on the finer points of using hand signals or mysterious grips … the Biblical King Nebuchadnezzar in the book of Daniel was named after Nebo.”
Jadi ternyata simbol “Salam Mason” / “The Grip” itu berasal dari gambar dewa bangsa Babylonia kuno yaitu Nebo (Raja Nebukadnezar), yang tertera dalam “Dictionary of the Bible” di British Museum, London.
Simbol ‘Grip’ (genggaman tangan) yang ditunjukkan oleh Raja Nebukadnezar, melambangkansimbol okultisme yang dicontoh oleh organisasi Freemason.
Perhatikan betapa banyak diantara tokoh-tokoh politik dunia yang ternyata merupakan anggotaFreemasonry, dimana diantara mereka saling memberikan salam khas antar Mason. Terlihat betapa diantara Presiden Iran Ahmadinejad dan Larry King dari CNN melakukan salam Mason. Kemudian didalam situs-situs media Barat tersebut diberitakan bahwa Paus Benedict, Tony Blair, Gorbachev dan Robert Schuller adalah anggota Mason tingkat 33, yang merupakan tingkat tinggi dalam Freemasonry.
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
Presiden Lyndon B. Johnson (seorang Master Mason) memberikan “Salam Mason”kepadaJ. Robert Oppenheimer, seorang ilmuwan yang mengawasi proyek nuklir pertama dalamProject Manhattan, dimana bisa diartikan sebagai kesepakatan mereka untuk pembuatan senjata pemusnah massal (New World Order plans).
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
(sumber foto: http://metaexistence.org/exposedmasons.htm,http://forum.prisonplanet.com/index.php?topic=34620.0,http://www.infiniteunknown.net/2010/08/26/australia-julia-gillard-wayne-swan-bob-katter-and-the-masonic-handshake/)
13) Simbol “The Hidden Hand” / “The Magical Sign of the Master of the Second Veil”
Simbol tangan yang oleh mereka (Freemasonry) disebut sebagai “Sign of the Master of the Second Veil” atau “Sign of the Hidden Hand of the Men of Jahbuhlun”sesungguhnya apabila diteliti adalah berasal dari paganisme yang digambarkan simbolnya dalam figur tiga tokoh dewa di kuil Nubia. Masing-masing membawa salib AnkhMesir, yang menandakan kelahiran kembali dan reinkarnasi di salah satu tangan mereka.
Three regal figures belonging to a Nubian temple. Each carries the Egyptian ankh, signifying rebirth and reincarnation in one hand. Other symbols are also seen (Drawing: Book, The Round Towers of Atlantis, by Henry O’Brien, Adventures Unlimited Press, Kempton, IL, 2002).
Gambar berikut ini berasal dari buku “Duncan’s Masonic Ritual and Monitor” Edisi ke-3 halaman 226, karya Malcom C. Duncan. Pose ini menunjukkan seorang Royal Arch Masonsedang memperagakan magical Sign of the Master of the Second Veil atau yang juga disebut sebagai Sign of the Hidden Hand of the Men of “Jahbuhlun” tersebut.
Didalam bukunya “Codex Magica” halaman 54, Texe Marrs menjelaskan tentang apa itu yang disebut dengan “Sign of the Hidden Hand of the Men of “Jahbuhlun” ini sebagai berikut:
“The Blue Lodge Masons, encompassing the first three degrees of Masonry, are
instructed that they are seeking the Lost Word or the Lost Name of God…It isn’t until
they reach the level of Royal Arch Masonry (seventh degree, York Rite) that they
discover that the Lost Name of God wasn’t lost after all. It’s at this level that they
learn the sacred name of Masonry’s God.
instructed that they are seeking the Lost Word or the Lost Name of God…It isn’t until
they reach the level of Royal Arch Masonry (seventh degree, York Rite) that they
discover that the Lost Name of God wasn’t lost after all. It’s at this level that they
learn the sacred name of Masonry’s God.
They find that the sacred name of (the Masonic) God is composed of three names
representing the three identities of God. It is so sacred it takes three Royal Arch
Masons to be able to speak it.. Jahbuhlun. The three Masons grip hands high and low
and chant, “Jah-buh-lun, Jah-buh-lun, Jah-buh-lun, Je-hov-ah.” The name Jahbuhlun
has three syllables representing a composite God made up of three subordinate
deities. The Masonic material identifies the three as Yah (or Yahweh), Baal, and
Osiris. Logically, the name should be spelled Yah-Baal-On, but Duncan’s Masonic
Ritual and Monitor admits that over the years the spelling has been “corrupted” by
Freemasonry until it reached its current form.”
representing the three identities of God. It is so sacred it takes three Royal Arch
Masons to be able to speak it.. Jahbuhlun. The three Masons grip hands high and low
and chant, “Jah-buh-lun, Jah-buh-lun, Jah-buh-lun, Je-hov-ah.” The name Jahbuhlun
has three syllables representing a composite God made up of three subordinate
deities. The Masonic material identifies the three as Yah (or Yahweh), Baal, and
Osiris. Logically, the name should be spelled Yah-Baal-On, but Duncan’s Masonic
Ritual and Monitor admits that over the years the spelling has been “corrupted” by
Freemasonry until it reached its current form.”
Artinya:
(“Mason level Blue Lodge, melalui tiga tingkatan Masonry dengan mendapatkan instruksi bahwa mereka akan mencari “Kata yang Hilang” atau “Nama Tuhan yang Hilang”… Tidaklah sampai mereka mencapai level Royal Arch (tingkat ketujuh, York Rite) sehingga mereka menemukan bahwa Nama Tuhan yang Hilang itu tidaklah hilang sama sekali. Pada level / tingkatan ini maka mereka akan menemukan nama yang suci dari Tuhan-nya Masonry.
Mereka menemukan bahwa nama yang suci dari Tuhannya kaum Mason itu terdiri dari 3 nama yang merepresentasikan 3 orang dewa. Nama itu begitu rahasia sehingga dibutuhkan 3 orang Mason tingkat Royal Arch untuk bisa mengucapkannya. Jahbuhlun. Ketiga Mason itu menggerakkan tangannya naik dan turun sambil bersenandung: “Jah-buh-lun, Jah-buh-lun, Jah-buh-lun, Je-hov-ah”. Nama Jahbuhlun itu terdiri dari 3 suku kata yang merepresentasikan Tuhan yang terdiri dari 3 dewa. Materi Mason mengidentifikasikan ketiganya itu sebagai Yah (atau Yahweh), Baal dan Osiris. Semestinya secara logis, nama itu dieja dengan Yah-Baal-On, tetapi Duncan penulis “MasonicRitual and Monitor” mengakui bahwa pengucapan itu telah diplesetkan selama bertahun-tahun oleh Freemasonry hingga mencapai bentuk yang seperti sekarang ini.”)
Berikut, perhatikan betapa berbagai tokoh dunia ini memperagakan kode tangan Freemasonrytersebut. Mereka itu antara lain adalah: Karl Marx (– penulis “the Communist Manifesto” di tahun 1848–), George Washington, Abraham Lincoln, Musthofa Kemal Attaturk, Stalin, Solomon Rothschild, Wolfgang Amadeus Mozart, Marquis de Lavayette, Napoleon Bonaparte, Lenin, Barack Obama, Friedrich Nietzche (– Seorang filsuf dari Jerman yang juga seorang atheis, konsep Nietzche “the Ubermensch” / “Manusia Super” kemudian menjadi inspirasi bagi Adolf Hitler dan ajaran Partai Nazi –), Perdana Mentri Italia Berlusconi, Hosni Mubarak, dan masih banyak lagi.
Peletakan tangan di dada dengan gaya seperti itu bukanlah suatu pose yang kebetulan saja. Namun itu sesungguhnya adalah salah satu simbol rahasia mereka dan hal ini menunjukkan bahwa orang-orang tersebut adalah anggota Freemasonry.
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
(sumber foto: http://www.infiniteunknown.net/2011/09/19/the-new-world-order-by-henry-makow/, http://www.whale.to/b/hand_sign.html, danhttp://vigilantcitizen.com/vigilantreport/the-hidden-hand-that-changed-history/)
14) Simbol “Skull & Bones”
What is the deeper meaning behind the Skull & Cross Bones?
Apakah makna yang sebenarnya dibalik simbol “the Skull & Cross Bones” (Tengkorak dan Tulang Bersilang)?
Didalam situs richardcassaro.com, dijelaskan bahwa simbol “the Skull & Cross Bones” yang seringkali digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu itu berbahaya atau mengandung racun, dan yang terdapat pada label obat-obatan yang dianggap berbahaya ini; ternyata sesungguhnya memiliki arti yang lebih dalam daripada itu.
Ternyata simbol ini adalah berasal dari kepercayaan paganisme yang digunakan oleh para penyihir (okultis) untuk memperoleh kekuatan spiritual.
Richard Cassaro, seorang jurnalis dan penulis buku Amerika yang mempelajari kebudayaan kuno, dalam situsnya menjelaskan sebagai berikut:
“The great unknown secret behind the Skull & Cross Bones is that it is not a symbol of death, but of life. It was used by ancient priests and priestesses worldwide, from the Mayans in Mesoamerica to the Etruscans in Europe.
(Artinya: “Rahasia besar yang terselubung dibalik simbol the Skull & Cross Bones adalah bahwa ia bukanlah simbol kematian, tetapi ia adalah simbol kehidupan. Simbol ini digunakan oleh pendeta-pendeta paganisme di seluruh dunia, dari mulai suku Maya di Mesoamerika hingga Etruscans di Eropa”)
Above: 3,000 years ago the ancient Etruscans and ancient Mayans (twin civilizations that developed separately) both created Skull and Bones images.
Dan menurut Richard Cassaro, simbol the Skull & Cross Bones ini banyak digunakan oleh organisasi yang melakukan ritual-ritual okultisme / sihir seperti Freemasonry.
Richard Cassaro menambahkan sebagai berikut:
“The Skull & Cross Bones motif was used by many American college fraternities, sororities and secret societies founded in the nineteenth and twentieth centuries. The most well-known example of this usage is the Skull & Bones society, a secret society at Yale University which derives its very name from the symbol.”
(Artinya: “Simbol the Skull & Cross Bones ini banyak digunakan di perkumpulan-perkumpulan mahasiswa di universitas-universitas Amerika dan organisasi-organisasi rahasia yang didirikan sejak abad 19 dan abad 20. Contoh yang paling masyhur adalah perkumpulan rahasia mahasiswa di Universitas Yale – Amerika, yang mengambil nama organisasinya dari simbol tersebut”)
The Skull and Bones “Tomb” on the Yale campus(Kuburan the Skull & Bones di kampus Yale)
Presiden Amerika George Bush tercatat sebagai anggota perkumpulan the Skull & Bones ketika ia di Universitas Yale pada tahun 1948.
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar