I.1. LOJI / LOGE
Loji (Loge) adalah tempat ibadah para pengikut Freemasonry, dimana mereka berkumpul untuk melakukan pemujaan kepada “yang maha terang” (– yakni: Lucifer / Syaithoon –), yang dalam ritualnya anggota Freemason tersebut akan melantunkan nyanyian kerohanian dan upacara pemanggilan arwah orang mati.
Loji yang pertama kali dibangun adalah di Batavia oleh (seorang Belanda) Albertus van der Parra (1761-1775). Loji itu diberi nama “La Choisie (Terpilih)” atas prakarsa Joan Cornelis Radermacher.
Sedangkan loji yang paling terkenal di Indonesia adalah Adhuc Stat alias Loji Bintang Timur di Menteng, Jakarta Pusat (sekarang adalah Gedung BAPPENAS). Dulu, gedung inidikenal masyarakat luas sebagai “Gedung Setan”, karena sering dipakai sebagai tempat pemanggilan arwah orang mati oleh para anggota Mason.
Jadi keberadaan Freemasonry Yahudi di Indonesia adalah sudah sejak zaman penjajahan Belanda. Bahkan logo VOC sendiri adalah berkaitan dengan simbol hexagram Bintang Daud, yang merupakan simbol organisasi Yahudi Freemasonry tersebut.
Berdasarkan literatur yang ada, hingga tahun 1926 M saja, sentra-sentra Freemasonry tersebut berjumlah tidak kurang dari 22 loji yang bertebaran di berbagai tempat di Nusantara, antara lain yaitu:
2) Loge La Fidele Sincerite di Batavia (1767)
3) Loge La Virtuese (1769)
4) Loge La Constante et Fidele di Semarang (1801)
5) Loge De Vriendschap di Surabaya (1809)
6) Loge De Ster in Het Oosten (Loji Bintang Timur) di Batavia (1837)
7) Loge Matahari di Padang (1858)
8) Loge Princes Frederik der Nederlanden di Rembang (1871)
9) Loge L. Union Frederic Royal di Surakarta (1872)
10) Loge Prins Frederik di Kota Raja – Banda Aceh (1880)
11) Loge Veritas di Probolinggo
12) Loge Arbeid Adelt di Makassar (1888)
13) Loge Excelsior di Bogor (1891)
14) Loge Tidar di Magelang (1891)
15) Loge St. Jan di Bandung (1896)
16) Loge Fraternitas di Salatiga (1896)
17) Loge Humanitas di Tegal (1898)
18) Loge Malang (1901)
19) Loge Blitar (1906)
20) Loge Kediri (1918)
21) Loge Het Zuinderkruis (Rasi Pari) di Batavia (1918)
22) Loge De Broerderketen (Segitiga) di Jember (1926)
Dan jumlahnya terus bertambah hingga tahun 1962, dimana pada tahun tersebut Freemasonrydinyatakan terlarang di Indonesia.
Adapun loji-loji berdasarkan urutan nomor dari Freemasonry Belanda ketika mereka menancapkan pondasinya di Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Loge nummer 31 : La Constante et Fidèle, Semarang, Nederlands Oost-Indië (pada tanggal 31-11-1960 berubah menjadi cabang Loge Agung Indonesia)
2) Loge nummer 46 : Mata Hari, Padang, Nederlands Oost-Indië (tidak beroperasi pada tanggal 17-03-1943 dikarenakan pendudukan Jepang)
3) Loge nummer 53 : Mataram, Djokjakarta, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak pendudukan Jepang)
4) Loge nummer 55 : l’Union Frédéric Royal, Soerakarta, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak pendudukan Jepang)
5) Loge nummer 61 : Prins Frederik, Kota Radja, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi selama pendudukan Jepang)
6) Loge nummer 65 : Arbeid Adelt, Makassar, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak pendudukan Jepang)
7) Loge nummer 70 : Deli, Medan, Nederlands Oost-Indië (ditutup pada tahun 1960 karena pemerintah Indonesia melarang Freemasonry)
8) Loge nummer 82 : Tidar, Magelang, Nederlands Oost-Indië (ditutup pada tahun 1960 karena pemerintah Indonesia melarang Freemasonry)
9) Loge nummer 83 : Fraternitas, Salatiga, Nederlands Oost-Indië (tidak beroperasi sejak pendudukan Jepang)
10) Loge nummer 84 : Sint Jan, Bandung, Nederlands Oost-Indië (tidak beroperasi sejak pendudukan Jepang)
11) Loge nummer 87 : Humanitas, Tegal, Nederlands Oost-Indië (tidak beroperasi sejak pendudukan Jepang)
12) Loge nummer 89 : Malang, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak pendudukan Jepang)
13) Loge nummer 92 : Blitar, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak pendudukan Jepang)
14) Loge nummer 109 : De Dageraad, Kediri, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak pendudukan Jepang)
15) Loge nummer 110 : Het Zuiderkruis, Mr. Cornelis / Batavia, Nederlands Oost-Indië (in ruste gagaan in 1955)
16) Loge nummer 111 : De Broederketen, Batavia, Nederlands Oost-Indië (in ruste gegaan in 1948)
17) Loge nummer 129 : De Driehoek, Djember, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak pendudukan Jepang)
18) Loge nummer 149 : Palembang, Nederlands Oost-Indië (ditutup pada 1958)
19) Loge nummer 151 : De Hoeksteen, Soekaboemi, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak pendudukan Jepang)
20) Loge nummer 153 : Serajoedal, Poerwokerto, Nederlands Oost-Indië (berhenti beroperasi sejak pendudukan Jepang)
21) Loge nummer 165 : De Witte Roos, Batavia, Nederlands Oost-Indië (ditutup pada tanggal 14-01-1958)
22) Loge nummer 182 : Purwa Daksina, Batavia, Nederlands Oost-Indië, (pada tahun 1955 di resmikan sebagai Freemasonry cabang Indonesia sampai tahun 1962, karena Freemasonrydinyatakan terlarang di Indonesia)
23) Loge nummer 183 : Dharma, Bandoeng, Nederlands Oost-Indië, (pada tahun 1955 diresmikan sebagai Freemasonry cabang Indonesia sampai tahun 1962, karena Freemasonrydinyatakan terlarang di Indonesia)
24) Loge nummer 192 : Bhakti, Semarang, Nederlands Oost-Indië (pada tahun 1955 diresmikan sebagai Freemasonry cabang Indonesia sampai tahun 1962, karena Freemasonrydinyatakan terlarang di Indonesia)
25) Loge nummer 193 : Pamitran, Soerabaja, Nederlands Oost-Indië (pada tahun 1955 diresmikan sebagai Freemasonry cabang Indonesia sampai tahun 1962, karena Freemasonrydinyatakan terlarang di Indonesia)
Berikut ini adalah berbagai foto yang merupakan bukti keberadaan Loji-Loji tersebut:
Loji-Loji di Batavia (Jakarta) :
Loji di Bandung:
Loji di Surabaya :
Loge de Vriendschap di Tunjungan, Surabaya.
Loji di Bogor :
Loge Excelsior di Bogor
Loji di Semarang :
Loji di Magelang :
Loji di Mataram (Jogjakarta) :
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
Loji di Makasar :
Loji di Palembang :
Loji di Kuta Raja, Banda Aceh :
(*) Catatan: untuk keperluan pembuktian fakta dokumentasi, maka bagian wajah pada foto ini tidak disamarkan.
Loji di Padang :
Loji di Medan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar