Politik Dalam Makna Panjat Pinang
Oleh :
Muhammad Yusrizal
Manusia pada umumnya sering melupakan sesuatu yang
sangat berharga dalam kehidupannya, terkadang sesuatu yang dilupakan itu
merupakan hal yang menjadikan dia mencapai sesuatu yang dicita-citakan atau
lebih sukses dari sebelumnya dan semua itu berkat bantuan dan dukungan
dari sesuatu yang dilupakan tersebut.
Manusia juga pada umumnya dengan mudah melupakan seseorang yang pernah berjasa
dalam hidupnya dan setelah mendapatkan sesuatu yang diharapkan dari seseorang
yang bisa membantunya itu maka hal itu dengan cepat dilupakan pula, itulah
naluri kebanyakan manusia dewasa ini, ketika mereka berada dibawah maka ia
dengan sendirinya akan bersikap rendah hati sedangkan ketika ia berada diatas
(kesuksesan) maka ia juga dengan sendirinya bersikap angkuh dan sombong
terutama kepada kalangan bawah yang notabenenenya orang yang menjadikan ia
sukses dan berhasil. Tolak ukur mayoritas manusia dewasa ini adalah kekayaan
harta, tingkat disegani dan dihargainya seseorang ataupun tidak dapat dilihat
dari kekayaan yang dimiliki, manusia jauh lebih disegani dan dihargai jika ia
merupakan seseorang yang kaya dalam harta sedangkan orang yang miskin dan
berasal dari kalangan bawah maka akan sering dijadikan objek pelecehan
disebabkan kemiskinannya.
Pemimpin
maupun wakil rakyat dalam kehidupan berpolitik merupakan contoh nyata yang
kebanyakan melupakan jasa rakyatnya, kenapa dikatakan seperti ini? Ini dapat
dilihat ketika mereka memiliki harapan yang besar kepada rakyat, mengharapkan
bantuan yang hanya bisa didapatkan dari rakyak hal ini ketika mereka memerlukan
suara rakyat demi maju menuju kancah perpolitikan indonesia dan mendapatkan kursi
di pemerintahan dengan segala janji dan pendekatan personal maupun kelompok dilakukannya
terhadap rakyat kecil agar mendukung mereka pada pemilihan. Janji-janji manis
terhadap rakyat dan tidak akan pernah melupakan jasa rakyat yang telah
memberikan dukungan kepada mereka selalu menjadi trend bagi mereka yang
berharap simpati rakyat sehingga rakyat dengan senang hati memberikan suara dan
dukungan kepada mereka yang pada akhirnya mereka sampai kepada maksud yang
diharapkan dan mendapatkan apa yang dicita-citakan tersebut. Lantas apakah
janji tersebut ditunaikan setelah mereka sampai diatas? Kebanyakan janji yang
dibuat hanya tinggal janji belaka, rakyat yang dibawah yang pada awalnya
bersusah payah memberikan dukungan kepada mereka agar sampai diatas dengan
mudah dan dengan tidak merasa bersalah jasa dan pengorbanan rakyat dilupakan,
hal inilah yang sering terjadi pada mayoritas pemimpin dan wakil rakyat di
negara indonesia pada saat sekarang ini.
Budaya
panjat pinang merupakan contoh kerja keras yang dilakukan secara bersama, usaha
yang dilakukan secara kelompok demi mencapai puncak untuk kepentingan bersama
mulai dari bawah yang diinjak injak sampai keatas yang berhasil duduk mewakili
temannya, orang yang paling bawah sekali dengan semangat yang tinggi dengan
senang hati memberikan pundaknya untuk dinaiki temannya, begitu juga teman yang
lain, tujuannya hanyalah satu yakni berharap salah satu teman yang didukungnya
bisa menjadi wakil mereka diatas walaupun kebanyakan orang yang menonton hanya
akan melihat orang yang sampai diatas dan memberikan tepuk tangan karena telah
berhasil sampai ke puncak, analogi inilah yang sangat tepat dalam dunia
perpolitikan di Indonesia, kesuksesan hanya dilihat setelah mereka sampai
kepuncak, akan tetapi setelah sampai dipuncak kejayaan mereka akan melupakan
orang-orang yang berjasa dibalik kesuksesanya, mayoritas pemimpin dan wakil
rakyat selalu lupa akan rakyat yang telah mendukungnya padahal tanpa dukungan
dan suara rakyat mereka tidak berarti apa-apa dan tanpa pengorbanan rakyat
dalam memberikan dukungannya kepada mereka maka mereka tidak akan sampai kepada
cita-cita yang diharapkan.
Pemimpin
maupun wakil rakyat yang layak dan pantas dipilih adalah pemimpin maupun wakil
rakyat yang tidak pernah melupakan jasa rakyat yang membuat mereka naik
mendapatkan kursi di perpolitikan, sikap keramah tamahan dan rendah hati yang
ditunjukkan sewaktu mengharapkan dukungan dan simpati masyarakat harus diterapkan
sampai kapanpun dan dimanapun berada sekalipun telah menjadi presiden, mentri,
anggota DPR dan sebagainya, rakyat adalah yang terbesar, karena rakyar maka
presiden, mentri, gubernur, bupati, walikota sampai wakil rakyat itu tercipta.
Janji yang di sampaikan semuanya demi kebaikan seluruh rakyat,jadi hal itu
harus ditepati dan dilaksanakan dan bukan hanya sebatas ucapan pemanis kata,
jika rakyat telah memberikan kepercayaan maka jangan disalahgunakan amanah
rakyat, apabila amanah dari rakyat yang disalah gunakan maka akan timbul sikap
apatis dari rakyat terhadap pemimpin sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan
kemajuan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar