Jika
membuat rumah di kota
Semuanya
pasti indah dan bergaya
Jika
cinta melanda manusia
Semua
dibuat serba tak kena
Menanam mentimun dengan tomat
Tomat ditanam sebelah semangka
Menyulam cinta dengan kalimat
Hatiku terpaut tidak ku sangka
Indah sungguh pemandangan laut
Tiupan anginnya sangat terasa
Pandangan pertama sudah terpaut
Rindu berjumpa sepanjang masa
Ingin mencari pulau yang baru
Jangan pernah kau tanyakan
mengapa
Karena hatiku telah memilihmu
Kalau kamu memikul beban di
pundak
Hati-hati ototnya jadi kaku
Walau mulutmu berbohong
mengatakan tidak
Tapi tatapan matamu begitu
merinduiku
Anak gembala pergi ke istana
Menghadap sultan membawa duku
Hidupku suram tiada berwarna
Tanpa kau hadir menemaniku
Siak sri indrapura kota istana
Menjadi sejarah budaya sejak
dahulu
Cintaku hanya untukmu tiada duanya
Hinggalah ajal menjemput nyawaku
Dari sungai apit ke rokan hulu
Sebagai oleh-oleh membawa baolu
Hanya butuh satu hari bagiku
mencintaimu
Tapi butuh waktu seumur hidupku
untuk melupakanmu
Negeri khayalan negeri kayangan
Kotanya indah penuh permata
Cinta slalu bermulai dari
senyuman
Tetapi sering berakhir dengan air
mata
Hangatnya pagi karena mentari
Nampak berseri petani ke ladang
Cinta seakan lari ketika kita
mencari
Namun sering kali di abaikan
ketika ia datang
Di tengah laut berlayar bahtera
Ombak dan gelombang sangatlah
kuat
Jangan pernah menyerah karena
cinta
Karena ia hadir memberi semangat
Mulutku kaku kerna terbata-bata
Menyampaikan pesan yang belum
pasti
Mencintai tidak hanya dengan
kata-kata
Karena Cinta yang suci perlu
ketabahan hati
Pergi ke pekan membeli ikan
Ikan dimasak diberi bumbu
Hanya satu hal yang ingin ku
sampaikan
Kalau aku sangat menyayangimu
Indah dan menawan bentuknya
berlian
Harganya mahal jika dibeli
Jangan pernah tinggalkan aku
sendirian
Karena sekeping hatiku telah kau
curi
Sungai apit kampung kelahiranku
Tiada pernah ku lupakan sampai ku
mati
Ku ungkapkan padamu isi hatiku
Jiwa dan ragaku akan ku beri
Bijaksana manusia karena ilmu
Hingga banyak menjadi ungkapan
dan pepatah
Berat hatiku untuk melepaskanmu
Tapi demi kebahagiaanmu ku ikhlas
mengalah
Bulan syawal kita berhari raya
Setelah pada ramadhan kita
berpuasa
Dari awal pada pandangan pertama
Hatiku terpaut padumu selamanya
Jika menjadi orang yang sabar
Hidup kita akan disayang tuhan
Cintaku padamu takkan pernah
memudar
Sekalipun nyawa yang jadi taruhan
Kota beijing ibukota cina
Peradabannya tinggi sejak dahulu
kala
Aku rela walau hidup sederhana
asalkan bersamamu ku selalu
bahagia
Papan hitam dituliskan kapur
Kapur berwarna warnanya jingga
Dalamnya samudra bisa kau ukur
Tapi kedalaman cintaku padamu
tidak terkira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar