Oleh : Muhammad Yusrizal
Kata
mereka
Kau
adalah sang penakut
Penakut
yang hanya mampu bersembunyi di balik bayang2 kegelapan
Penakut
yang menggigil setiap kali mencoba maju ke hadapan
Penakut
yang hanya mampu mundur kebelakang saat mendapati kegagalan
Kata
mereka
Kau
juga sang pecundang
Pecundang
yang selalu gagal merasakan nikmatnya juara
Pecundang
yang tidak mampu menang walau rintangannya mudah
Pecundang
yang akan terus menangis melihat sorakan tawa
Kata
mereka
Kau
hanya pemimpi
Pemimpi
dalam khayalan ketika semua orang telah terbangun
Pemimpi
dalam setiap detik kesuksesan dan keberhasilan
Pemimpi
dalam langkah dan usaha yang sia-sia karena kebodohan
Namun,
Tiada pernah mundur walau sejengkal
Biar
apa kata mereka merendahkan dan melihat sebelah mata
Biar
apa kata mereka mencibir dan tiada dianggap
Tiada
pernah putus asa dalam kelemahan
Biar
jadikan cambuk yang tiap waktu melecut semangat
Biar
jadikan nyanyian sindiran di kala sunyi melanda hati
Tiada
akan menangis dan mengeluh
Walau
terkadang kesunyian dan kesepian bersatu menjadi satu
Walau
terkadang tiada orang yang mau mendengar untuk berbagi
Tiada
akan berhenti selagi mampu
Keberhasilan
adalah pelabuhan terakhir yang dituju
Hingga
mereka tercengang menatap tanya
Tanpa
mampu lagi berkata apa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar