BBC Indonesia
Banyak yang membahas upaya pemerintah dalam mencegah kabar burung.
Ratusan juta pengguna internet di Cina hari ini bisa kembali menggunakan layanan dua mikroblog terbesar di Cina setelah sempat ditutup selama tiga hari.
Mereka sempat tidak bisa memberi komentar atas pesan orang lain di Twitter untuk mencegah penyebaran kabar burung. Selain menutup sejumlah situs micro-blog, pemerintah juga menangkap sejumlah orang.
Berita terkait
Penutupan dilakukan karena di internet menyebar kabar burung tentang kudeta di Beijing, walaupun tidak ada bukti-bukti tentang kudeta tersebut.
Bagaimanapun -seperti dilaporkan wartawan BBC di Beijing, Michael Bristow- pemerintah tidak mau mengambil risiko dengan kabar burung yang mungkin saja menyebar lebih luas lagi.
Salah satu tajuk rencana di Harian Rakyat -yang merupakan corong Partai Komunis Cina- mengecam komentar-komentar di internet.
"Kabar burung internet mengemas kebohongan menjadi kebenaran dan mengubah spekulasi menjadi kenyataan."
Diskusi kebebasan berbicara
Kini setelah layanan dibuka kembali, banyak yang justru membahas tentang upaya pemerintah dalam mengendalikan kabar burung itu.
Salah seorang pengguna internet menulis komentar bahwa 'kabar burung menyebar karena kebenaran yang ditutup-tutupi.'
"Cina menjadi lahan subur untuk kabar burung karena tidak ada kebebasan pers dan tidak ada sistem yang transparan. Hal itu mendorong orang percaya dengan kabar burung," komentar pengguna lain.
Pengguna lain mengeluhkan hari-hari ketika dia tidak bisa mengirim komentar.
"Saya merasa amat sedih tapi sekarang sudah bisa mengirim pesan kembali"
Ada pula yang menyamakan larangan mikronblog itu dengan hidung yang sedang tersumbat.
"Rasanya seperti hidung tersumbat. Setelah pembatasan dicabut, barulah kita menghargai nilai-nilai kekebasan berkomentar."
Spekulasi tentang kudeta menyebar karena akan terjadi pergantian kepemimpinan puncak partai akhir tahun ini dan persaingan untuk promosi jabatan politik mulai berlangsung.
Salah seorang politisi yang dianggap akan mendapat promosi -Ketua Partai Komunis Cina di Chongqing, Bo Xilai- dipecat dari jabatannya bulan lalu karena Kepala Polisi di Chongqing memasuki Konsulat Jenderal Amerika Serikat.
Namun tidak ada penjelasan resmi tentang pemecatan Bo Xilai dan tampaknya hal itu yang memicu munculnya kabar burung tentang kudeta.
sumber:kompas
Mereka sempat tidak bisa memberi komentar atas pesan orang lain di Twitter untuk mencegah penyebaran kabar burung. Selain menutup sejumlah situs micro-blog, pemerintah juga menangkap sejumlah orang.
Berita terkait
Penutupan dilakukan karena di internet menyebar kabar burung tentang kudeta di Beijing, walaupun tidak ada bukti-bukti tentang kudeta tersebut.
Bagaimanapun -seperti dilaporkan wartawan BBC di Beijing, Michael Bristow- pemerintah tidak mau mengambil risiko dengan kabar burung yang mungkin saja menyebar lebih luas lagi.
Salah satu tajuk rencana di Harian Rakyat -yang merupakan corong Partai Komunis Cina- mengecam komentar-komentar di internet.
"Kabar burung internet mengemas kebohongan menjadi kebenaran dan mengubah spekulasi menjadi kenyataan."
Diskusi kebebasan berbicara
Kini setelah layanan dibuka kembali, banyak yang justru membahas tentang upaya pemerintah dalam mengendalikan kabar burung itu.
Salah seorang pengguna internet menulis komentar bahwa 'kabar burung menyebar karena kebenaran yang ditutup-tutupi.'
"Cina menjadi lahan subur untuk kabar burung karena tidak ada kebebasan pers dan tidak ada sistem yang transparan. Hal itu mendorong orang percaya dengan kabar burung," komentar pengguna lain.
Pengguna lain mengeluhkan hari-hari ketika dia tidak bisa mengirim komentar.
"Saya merasa amat sedih tapi sekarang sudah bisa mengirim pesan kembali"
Ada pula yang menyamakan larangan mikronblog itu dengan hidung yang sedang tersumbat.
"Rasanya seperti hidung tersumbat. Setelah pembatasan dicabut, barulah kita menghargai nilai-nilai kekebasan berkomentar."
Spekulasi tentang kudeta menyebar karena akan terjadi pergantian kepemimpinan puncak partai akhir tahun ini dan persaingan untuk promosi jabatan politik mulai berlangsung.
Salah seorang politisi yang dianggap akan mendapat promosi -Ketua Partai Komunis Cina di Chongqing, Bo Xilai- dipecat dari jabatannya bulan lalu karena Kepala Polisi di Chongqing memasuki Konsulat Jenderal Amerika Serikat.
Namun tidak ada penjelasan resmi tentang pemecatan Bo Xilai dan tampaknya hal itu yang memicu munculnya kabar burung tentang kudeta.
sumber:kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar