Sobat Sobat SenjuJasrizal.blogspot.com yang baik hati,,, TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG INI... mohon maaf atas segala kekurangan, mudah-mudahan bermanfaat dan dapat sobat2ku mengambil hikmah didalamnya....^_^

Rabu, 31 Oktober 2012

Sejarah Berdirinya Rafidhah: Tokoh Pelopor, Bagian 4


Perhatikan betapa simbol-simbol Freemasonry seperti bintang lima (pentagram), bintang enam (hexagram) yang disebut Bintang Daud, simbol jangka kompas terdapat pada gedung-gedung tersebut, juga ciri khas bangunannya yang berbentuk pilar-pilar Jachin & Boaz.
Kemudian disamping membangun loji-loji, Freemasonry juga berusaha menyebarkan ideologi mereka serta berusaha menguasai perpolitikan Indonesia dengan cara memberikan bantuan keuangan bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang berbakat. Dibangunlah berbagai sekolah dan perpustakaan yang tersebar hampir di seluruh Nusantara. Berikut ini adalah lokasi-lokasi dan waktu berdirinya sekolah-sekolah bentukan Freemasonry tersebut, yaitu:
- Pada tahun 1875, di Semarang
- Pada tahun 1879 di Batavia
- Pada tahun 1885 di Yogyakarta, dua sekolah
- Pada tahun 1887 di Surakarta dan Magelang
- Pada tahun 1888 di Buitenzorg (Bogor)
- Pada tahun 1889 di Padang dan Probolinggo
- Pada tahun 1892 di Semarang, sekolah kedua
- Pada tahun 1897 di tegal
- Pada tahun 1898 di Bandung dan Manado
- Pada tahun 1899 di Aceh
- Pada tahun 1900 di Malang
- Pada tahun 1903 di Malang, sekolah kedua
- Pada tahun 1905 di Bandung, sekolah kedua
- Pada tahun 1907 di Blitar
- Pada tahun 1908 di Surabaya
- Pada tahun 1900 di Padang, Magelang (sekolah kedua) dan Medan, Makasar, Kediri
- Pada tahun 1926 di Malang, sekolah ketiga
Sehubungan dengan perpustakaan, maka di Semarang pada tahun 1875 oleh Freemasonry dibuka sebuah perpustakaan yang disebut “De Verlichting” yang pada tahun 1917 ditempatkan sebagai Perpustakaan Pusat dan Ruang Baca Umum.
Jenis perpustakaan itu dengan berjalannya waktu, muncul hampir bersamaan dengan pembangunan Loji, dimana pada tahun 1877 didirikan pula sebuah perpustakaan di Padang dan kemudian berikutnya:
- Pada tahun 1878 di Yogya
- Pada tahun 1879 di Surabaya
- Pada tahun 1882 di Salatiga
- Pada tahun 1889 di Probolinggo
- Pada tahun 1890 di Buitenzorg (Bogor)
- Pada tahun 1891 di Bandung
- Pada tahun 1892 di Menado
- Pada tahun 1895 di Manado
- Pada tahun 1897 di Tegal
- Pada tahun 1899 di Medan
- Pada tahun 1902 di Ambon
- Pada tahun 1902 di Malang
- Pada tahun 1908 di Magelang
- Pada tahun 1907 di Blitar

I.2. TUGU / OBELISK
Obelisk adalah monumen batu monolitik berasal dari kebudayaan paganisme Mesir Kuno, merupakan simbol nyala api yang mengarah ke atas sebagai pemujaan terhadap Dewa Matahari (Helios / Ra Goddes). Matahari merupakan tuhan tertinggi kaum pagan. Berikut ini adalah Obelisk yang dibangun oleh Fir’aun Ramses II.
 
Berbagai Obelisk ternyata tersebar di Indonesia, mulai dari Tugu Monas JakartaTugu Pahlawan SurabayaTugu Muda Semarang, dan Tugu Jogja.
Tugu Jogja adalah simbol kota Yogyakarta. Dibangun oleh Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengkubuwono I), pendiri Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, untuk memperingati perjuangan bersama-sama rakyat dalam melawan penjajah.
Semboyan yang diusung Pangeran Mangkubumi dalam rangka simbol perlawanan rakyat melawan Pemerintahan Hindia Belanda adalah “Golong Gilig” artinya: Bersatu padunya rakyat dalam melaksanakan perjuangannya.
Simbol ini aslinya digambarkan dengan tiang silinder (gilig) dan sebuah bola (golong).
Bentuk asli ini tidak dapat dilihat lagi karena gempa menghancurkan tugu tersebut di tahun 1867.
Tahun 1889 renovasi dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda (pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VIIdengan merubah beberapa aspek penting (sehingga bentuk dari Tugu Jogja menjadi yang kita lihat sekarang ini) antara lain dengan menambah simbol Bintang Daud pada tugu tersebut.
Sultan Hamengkubuwono VIII (penerus Sultan Hamengkubuwono VII) disinyalir adalah salah satu anggota dari Freemason.
Tugu Jogja (1889 – sekarang)
I.3. KAWASAN MENTENG & SIMBOL BAPHOMET
Baphomet  adalah Dewa Romawi Kuno, yang menjadi lambang pemujaan setan.
Daniel T. Lewis yang mempelajari tentang simbol-simbol sihir (Occultic Symbolism) menjelaskan dalam situsnya lewisdt.com tentang figur Baphomet ini sebagai berikut:
“….Hermes adalah analog dengan (dewa) Mercurius dari Romawi (bintang pagi lainnya).Menurut mitologiHermes tergoda Venus dengan bantuan ZeusIa melahirkan seorang putra bernama HermaphroditosPan juga dianggap sebagai putra HermesHermaphroditos adalahketurunan biseksual dari utusan dewa Hermes (Mercury) dan Aphrodite (Venus)dewi cinta.Jadi Hermaphroditos diidentifikasikan dengan BaphometYing-Yang, dankambing Mendez.
Baphomet merupakan simbol yang banyak digunakan oleh Freemasonry.
Perhatikan bahwa ternyata kawasan distrik Menteng didesain membentuk Kepala BAPHOMET. Di kawasan Menteng itu lah terdapat Loji Bintang Timur (Adhuc Stat) yang sekarang menjadi Gedung Bappenas.
I.4. MUSEUM FATAHILLAH
Gedung Gubernur Jenderal Batavia / Stadhuis of Batavia, yang kini dikenal sebagaiMuseum Fatahillah, dibangun pada tahun 1707 M.
Di taman belakang Museum Fatahillah (berhadapan dengan Meriam Jaguar dan penjara bawah tanah) terdapat Patung Hermes yang membawa Caduceus / Staff of Hermes (tongkat Hermes), yang sesungguhnya itu merupakan simbol okultis yang banyak digunakan olehFreemasonry.
Patung Hermes membawa Caduceus di Museum Fatahillah, Jakarta
Perhatikan bahwa simbol Caduceus (dua ekor ular melilit batang tongkat yang bersayap di ujungnya) itu merupakan gambaran dari organ seksual figur Baphometberikut:
Freemasonry memang organisasi rahasia Yahudi yang banyak sekali menggunakan simbol-simbol okultisme / sihir. Dalam kajian lalu telah kita bahas sebagian diantara sekian banyak simbol-simbol mereka (silakan baca kembali ceramah tentang “Simbol dan Program Internasional Freemasonry” yang pernah dimuat pada Blog ini, atau klik:http://ustadzrofii.wordpress.com/2012/09/25/simbol-program-internasional-freemasonry/)
Ternyata patung Hermes dengan Caduceus-nya pun mempunyai suatu makna yang bila ditelusuri adalah berasal dari paganisme Mesir.
Dalam situs www.avatarpoint.com dijelaskan tentang arti dari Caduceus menurutMadame Helena Blavatsky (pendiri kelompok Theosofi, suatu kelompok yang merupakan kepanjangan tangan dari organisasi Freemasonry dan Zionis Yahudi) sebagai berikut:
Blavatsky stated that the Serpents were ever the emblems of wisdom and prudence is again shown by the caduceus of Mercury. The two serpents, entwined around the rod, are phallic symbols of Jupiter and other gods who transformed themselves into snakes for purposes of seducing goddesses. The serpent has ever been the symbol of the adept, and of his powers of immortality and divine knowledge. It shows the dual power of the Secret Wisdom: the black and the white magic. Caduceus of Thoth.”
Artinya:
Blavatsky menyatakan bahwa Ular perlambang kebijaksanaan dan kehati-hatian itu lagi-lagi ditunjukkan dalam Caduceus dewa Merkurius. Kedua ularyang melilit batang tongkatnya,merupakan simbol phallus dari Jupiter dan para dewa dimana mereka mengubah diri mereka menjadi ular untuk tujuan merayu para dewiUlar pernah menjadi simbol ketrampilan / kecakapan, dengan kekuasaannya terhadap pengetahuan yang istimewa terhadap kehidupan yang abadiIni menunjukkan kekuatan ganda dari Rahasia Sihir Hitam dan Putih.Caduceus dewa Thoth.”
The Ibis headed Thoth carries a Caduceus
Kemudian dalam situs lain tentang “History of Alchemy” (Sejarah Alkimia), dijelaskan bahwadewa Thoth yang tergambar pada hieroglyph diatas, dikenal pula antara lain sebagai dewa Hermes dalam paganisme Mesir atau dewa Merkurius dalam paganisme Yunani. Dalam situs tersebut tertulis sebagai berikut :
Thoth, god of thought and messenger of the gods, was such powerful force in human history that he became associated with a number of different personages down through the ages…. According to the secret dogma of Freemasonry, the sacred name “Hiram Ibif” refers to the first Hermes (“Hermes Ibis,” or the ibisheaded Thoth), who, according to the Masonic tradition, arrived “in the year of the world 2670… Thoth became known as “Hermes” to the Greeks and “Mercury” to the Romans, and some of the characteristics attributed to these versions are of special interest in alchemy. Occasionally he is pictured as a newborn babe, and was sometimes regarded as the god of fertility and rebirth. Just as Thoth was associated with the sacred number eight, the sacred number four was assigned to Hermes, suggesting he was perhaps a more physical incarnation. Nonetheless, as the messenger of the gods, Hermes is endowed with extreme mobility. He wears winged boots and carries a caduceus, which is a winged wand entwined by two serpents.
Artinya:
Thothsang dewa pembawa pesan (antara para dewa dan manusia), adalah sosok yang luar biasa dalam sejarah manusia sehingga ia dikaitkan dengan banyak figur berabad-abad lamanya…. Menurut dogma rahasia Freemasonrynama Hiram Ibif” adalahmengacu pada dewa Hermes yang muncul sebagai sosoknya yang pertama kali (yaitusebagai “Hermes Ibis,” atau Thoth berkepala burung Ibis), yang, menurut tradisi Masonik, akan tiba ketika dunia ini berumur 2670 tahun…. Thoth dikenal pula sebagai dewa Hermes dalam mitologi Yunani dan sebagai dewa Merkurius dalam mitologiRomawi, dan beberapa karakteristiknya dikaitkan dengan versi ini adalah memiliki kaitan khusus dengan Alkimia. Kadang-kadang ia digambarkan sebagai bayi yang baru lahir, dan kadang-kadang ia dianggap sebagai dewa kesuburan dan kelahiran kembali. Sama sepertidewa Thoth dikaitkan dengan angka keramat delapan, maka nomor keramat empat adalah untuk dewa Hermes, menunjukkan bahwa ia mungkin ber-reinkarnasi secara fisik. Meskipun demikian, sebagai dewa pembawa pesanHermes memiliki kemampuan berpindah tempat yang luar biasaDia memakai sepatu bersayap dan membawa Caduceus,yang merupakan tongkat bersayap dililit oleh dua ekor ular.
Keberadaan patung Hermes di bagian taman dalam Museum Fatahillah Jakarta itu merupakan pemberian dari keluarga Yahudi Ernst Stolz, sebagai tanda terimakasihnya kepada pemerintah Batavia atas kesempatan yang diperolehnya untuk berdagang di Hindia Belanda.
Patung Hermes itu semula terletak diatas jembatan perempatan Harmoni. Sampai dengan tahun 1999 patung tersebut masih tetap berdiri di atas jembatan Harmoni, namun pada tahun itu sempat dikabarkan lenyap dicuri orang. Dinas Kepariwisataan DKI Jakarta menemukannya, lalu agar keberadaannya aman, maka patung Hermes yang asli dipindahkan ke lokasi Museum Fatahillah di dekat Stasiun Beos Kota, Jakarta. Sedangkan di atas jembatan Harmoni dibuatkan replikanya.
I.5. MUSEUM TAMAN PRASASTI – TANAH ABANG
Museum Taman Prasasti semula adalah Kerkhof Laan (Tempat Pemakaman Umum Kebon Jahe Kober) yang dibangun pada tahun 1795, didalamnya terdapat makam orang Belanda Yahudi Freemasonry.
Sebelum kita melihat fakta berupa foto-foto dari apa yang menjadi peninggalan FreemasonryYahudi di Museum Taman Prasasti ini, maka perlu kiranya dijelaskan beberapa informasi tambahan tentang simbol-simbol okultis / sihir Freemasonry yang belum sempat kita bahas dalam kajian yang lalu, namun simbol-simbol ini pun juga banyak digunakan oleh mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar