Google mengatakan, akan membangun tiga pusat data di Asia dengan biaya lebih dari 200 juta dolar AS, karena jumlah pengguna internet di wilayah ini melonjak bersama dengan persaingan yang ketat dari saingan.
Google berencana untuk membangun pusat baru di Singapura, Taiwan dan Hong Kong pada total lahan seluas 22,6 hektare (56 are), perusahaan mengatakan. Pihaknya, saat ini memiliki dan mengoperasikan pusat data di AS dan Eropa, tetapi tidak ada di Asia.
Pusat-pusat biasanya rumah komputer dan sistem telekomunikasi dengan keamanan dan cadangan pasokan listrik tinggi serta akan meningkatkan layanan perusahaan kepada pelanggan di wilayah tersebut, katanya.
"Jumlah pengguna dan jumlah penggunaan Internet di Asia berkembang lebih cepat daripada di tempat lain di dunia," Taj Meadows, manajer kebijakan komunikasi Google
Asia-Pasifik, mengatakan kepada AFP.
"Sejumlah besar pengguna datang online setiap hari." Raksasa mesin pencari telah menghadapi persaingan yang ketat di Asia, khususnya di pasar China di mana layanan pencarian dalam negeri, termasuk Baidu, adalah rumah tangga yang disebut menjadi populasi internet kuat 485 juta - terbesar di dunia.
Sebuah studi yang dirilis oleh Economist Intelligence Unit pada Selasa mengatakan ekonomi-ekonomi Asia menutup kesenjangan pada Barat dalam hal daya saing TI mereka, karena mereka memperkuat perlindungan hak cipta dan melaksanakan reformasi regulasi.
Studi ini mengatakan Amerika Serikat mempertahankan posisinya sebagai yang paling kompetitif di dunia dalam industri TI, tapi tujuh negara Asia berhasil mencapai 20 besar, termasuk Singapura, yang peringkat ketiga secara keseluruhan, dan juga Australia, Taiwan dan Jepang
sumber: republika.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar